Ampas
Teh
Menurut
Stephen (2004) dalam Nurmayanti (2008), teh mengandung senyawa-senyawa
bermanfaat seperti poliefenol, tehofilin, flavonoid, tanin, vitamin C dan
vitamin E serta sejumlah mineral Zn, Se, Mo, Ge dan Mg. Kandungan teh yang
berupa mineral tersebut merupakan unsur-unsur essensial yang sangat dibutuhkan
oleh tanaman apabila kekurangan salah satu dari unsur-unsur tersebut maka
pertumbuhan akan terganggu atau mengalami defisiensi (Dwidjoseputro, 1994 dalam
Ningrum, 2010).
Komposisi
kandungan unsur hara teh setiap 5 kg adalah : Nitrogen (N) 55, 5 g dalam 5 kg
kompos, fosfat (P2O5) 32 g dalam 5 kg kompos, Kalium (K2O) 78 g dalam 5 kg
kompos, C/ N ratio 11,49%, Karbon Organik 12,64%, Besi (Fe) 0,13%, Timbal (Pb)
0,03%, Tembaga (Cu) 14,16 ppm, Seng (Zn) 44,85 ppm, Magnesium (Mg) 0,03%,
Kalsium (Ca) 0,16% (http://indonetwork.co.id). Menurut Anonim (2005) dalam
Nurmayanti (2008), bahwa tanin juga merupakan kandungan yang terdapat dalam
ampas teh, yang berfungsi mengusir kehadiran semut pada tanaman dan juga untuk
menumbuhkan tunas yang masih muda.
Sisa
teh atau ampas teh ternyata dapat bermanfaat bagi tanaman, yaitu dapat
memperbaiki kesuburan tanah, merangsang pertumbuhan akar, batang dan daun,
limbah rumah tangga ini dapat digunakan langsung tanpa harus diolah lagi. Ampas
teh ini lebih praktis dibandingkan penggunaan kompos. Kandungan yang terdapat
di ampas teh selain polypenol juga terdapat sejumlah vitamin B kompleks
kira-kira 10 kali lipat sereal dan sayuran. Manfaat ampas teh antara lain: 1)
Memperbaiki kesuburan tanah; 2) Merangsang pertumbuhan bunga dan buah; 3)
Merangsang pertumbuhan akar, batang dan daun; 4) Memperbaiki sifat fisik dan
kimia tanah (http://indonetwork.co.id).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar