Rabu, 01 April 2015

Tugas PKM kewirausahaan




Description: C:\Users\asus\Documents\AtGROKLIM\images.jpg 







USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
KALONG BLOME
(KAOS OBLONG SABLON ANIME)

BIDANG KEGIATAN:
PKM – Kewirausahaan


Diusulkan oleh:

Boidi Irianto Juandri Manik (1206113706 tahun angkatan 2012)
Fritz Tanza Sitompul (1206113848 tahun angkatan 2012)



UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2014
HALAMAN PENGESAHAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

1. Judul Kegiatan                                : KALONG BLOME (KAOS OBLONG       SABLON ANIME)
2. Bidang Kegiatan                             : ( ) PKMP (v) PKMK
                                                              ( ) PKMT ( ) PKMM
3. Ketua Pelakasana Kegiatan / Penulis
a. Nama Lengkap                                : Boidi Irianto Juandri Manik
b. NIM                                                : 1206113706
c. Jurusan                                            : S1 Agroteknologi
d. Universitas / Institut / Politeknik    : Universitas Riau
e. Alamat Rumah dan No.Telp. / HP : Jalan Taman Karya, Panam, Pekanbaru /                                                                    082387639567
f. Alamat Email                                   : zuandrimanik@gmail.com
4. Anggota Pelaksana Kegiatan          : 1 orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar               : Deviona, SP, MP
b. NIP                                                             :
c. Alamat Rumah dan No.Telp. / HP : -
6. Jangka Waktu Pelaksanaan             : 6 bulan


Pekanbaru, 26 Juni 2014

Menyetujui,
Ketua Jurusan / Program Studi                                      Ketua Pelaksana Kegiatan




(……………………………….)                                 (Boidi Irianto Juandri Manik)
NIP.                                                                                        NIM. 1206113706
Pembantu atau Wakil Rektor Bidang                                                 Dosen Pendamping
Kemahasiswaan / Direktur Politeknik /
Ketua Sekolah Tinggi.




(……………………………….)                                             (Deviona, SP, MP)
NIP.                                                                                        NIP .



















a. Judul Program
Dari Program Kreativitas Mahasiswa yang diadakan, timbul ide untuk mengolah tanaman jagung dalam bentuk yoghurt dengan sedikit modifikasi untuk dijadikan suatu inovasi trend baru didalam makanan kalangan muda yang sesuai selera namun dengan harga yang terjangkau, nama produk tersebut yaitu CORNGURT CINCAU dengan harapan dapat menjadi ciri khas gaya baru bagi semua yang memakainya.
b. Latar Belakang Masalah
Di Indonesia, jagung merupakan salah satu makanan pangan yang banyak dijumpai dimana saja, banyak terdapat model dan jenis pakaian yang tidak terhitung jumlahnya. Mulai dari baju, hingga busana dan kostum. Namun untuk mendapatkan itu semua tidaklah gampang, karena selain harga yang ditawarkan cukup mahal, model dan gaya yang sesuai untuk perkembangan zaman juga masih terbatas, mengingat kebiasaan orang Indonesia mencari baju/pakaian yang serbaguna tapi murah, pakaian yang biasa dipakai sehari – hari tapi tetap kelihatan trendy saat dipakai ke mal – mal atau pun tempat – tempat wisata. Mengingat selera dan kebutuhan yang dinamis remaja di masa sekarang ini, tak ayal ide – ide untuk memunculkan pakaian trendy dan warna – warni mulai ramai digeluti oleh orang – orang, salah satunya adalah ide dengan membuat kaos oblong yang di sablon dengan gambar atau desain anime yang banyak digemari anak – anak muda sekarang ini.
Konsep dari ide ini adalah  membuat variasi – variasi unik dan baru dalam tren fashion masa kini, tentunya dengan dengan harga yang terjangkau sehingga semua kalangan bisa mendapatkan dengan gampang. Ide seperti ini sebenarnya sudah ada sejak lama di Indonesia, tetapi produk yang dibuat kebanyakan diperuntukkan untuk bayi, balita, dan anak – anak, dengan thema yang disesuaikan juga untuk anak – anak pada usia tersebut misalnya Winnie the pooh, mickey mause, spongebob, power ranger, dsb. Namun disini, kami mencoba sesuatu hal yang baru yakni memasukkan thema yang sesuai untuk remaja dan anak muda gaul  yakni anime yang selalu menjadi tontonan dan panutan bagi sebagian besar anak muda, bahkan sanking ngefansnya mereka dengan karakter dari anime yang mereka sukai tersebut, mereka tak tanggung – tanggung merogoh kocek yang cukup dalam demi membeli pakaian yang sama dengan pakaian karakter anime tersebut (cosplay).
Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan tersebut, tehnik penyablonan pada baju/pakaian dibuat, hal ini juga untuk memenuhi hasrat anak muda yang tidak mampu membeli cosplay namun ingin memiliki sesuatu yang sama dengan karakter kesukaan mereka. Intinya dengan adanya KALONG BLOME ini dapat dijadikan alternative solusi tren fashion masa kini.
c. Perumusan Masalah
Untuk menghindari kerancuan dan mempermudah dalam melaksanakan program ini maka dapat dirumuskan masalah – masalah yang akan dibahas yaitu:
1) bagaimanakah cara memperoleh bahan baku yang akan dibuat sehingga menjadi produk KALONG BLOME ?
2) bagaimanakah cara membuat KALONG BLOME ?
3) apa saja thema yang dapat dibuat pada KALONG BLOME?
4) bagaimana cara memasarkan produk KALONG BLOME tsb ?
d. Tujuan Program
Dari masalah – masalah yang telah dirumuskan, maka dapat diketahui tujuan dari program ini, yaitu:
1) mengetahui cara mendapatkan bahan baku yang sederhana dan siap diolah sehingga menjadi produk yang siap di jual yaitu KALONG BLOME
2) mampu membuat KALONG BLOME dengan berbagai thema dan warna dari bahan baku yang didapat.
3) menghasilkan produk alternative yang sesuai dengan minat tanpa harus mengeluarkan biaya yang banyak
4) memasarkan produk KALONG BLOME dengan beberapa teknik pemasaran sehingga dapat menghasilkan pemasukan yang berupa uang.
e. Luaran Yang Diharapkan
Dengan ditemukannya sebuah metode untuk meningkatkan fashion masa kini yang mumpuni dan bemanfaat, maka luaran yang diharapkan dari program ini adalah suatu produk berupa Kaos Oblong Sablon dengan berbagai thema Anime yang menjadi trobosan baru dalam industri tekstil yang disesuaikan dengan kemampuan finansial setiap anak muda masa kini.
KALONG BLOME ini terbuat dari kaos oblong yang biasanya digunakan untuk pakaian sehari – hari namun setelah dimodifikasi dan ditambah nilai seni dapat menjadi pilihan baru dalam penggunaannya pada event – event tertentu. Hal ini juga dapat dipastikan produk ini dapat dipasarkan dalam suatu bentuk barang komersial.
f. Kegunaan Program
Diharapkan dengan ditemukannya metode pengolahan nasi sisa untuk
sesuatu yang bermanfaat seperti halnya cemilan dengan berbagai rasa ini maka
dapat memenuhi permintaan pasar akan berbagai makanan khususnya cemilan
yang banyak diminati oleh masyarakat. Selain itu, proses produksinya juga akan
menyerap banyak tenaga kerja sehingga mampu mengurangi tingkat penganguran
di Indonesia yang semakin meningkat dari waktu ke waktu dan juga dapat
meningkatkan taraf hidup mas yarakat Indonesia.
g. Gambaran Umum Rencana Usaha
Secara umum, sebagian besar kondisi masyarakat Indonesia masih berada
dibawah garis kemiskinan tetapi masih banyak dijumpai nasi sisa yang masih
layak dikonsumsi terbuang sia -sia, oleh karena itu sangat diperlukan sustu metode
atau cara untuk memanfaatkan nasi sisa tersebut sehingga tidak terbuang sia -sia.
Salah satu cara yang dapat ditempuh dalam memanfaatkan nasi sisa tersebut
adalah dengan membuat suatu produk cemilan berbahan baku nasi sisa sehingga
sela in dapat memanfaatkan nasi sisa yang sebenarnya sudah tidak bermanfaat juga
dapat menciptakan satu peluang usaha baru bagi masyarakat.
Masyarakat Indonesia umumnya masih banyak yang menjadi
pengangguran walaupun sebenarnya mereka mempunyai kemampuan dalam
berkarya, oleh karena itu dengan ditemukannya suatu cara dalam memanfaatkan
nasi sisa sebagai produk cemilan maka akan memakan tenaga kerja produktif yang
awalnya masih menjadi pengangguran.
Dengan melihat kehidupan masyarakat Indonesia yang kebanyakan
menyukai makanan ringan daripada makanan dengan porsi banyak maka peluang
pasar untuk produk cemilan dari nasi sisa ini masih terbuka lebar apalagi
masyarakat pasti merasa bosan dengan produk cemilan yang biasa-biasa saja.
Dengan bahan baku nasi sisa yang harganya relatif lebih murah,
diharapkan akan dapat menghasilkan pemasukan yang relatif besar pula
dibandingkan dengan modal yang dikeluarkan dalam proses produksinya.
Adapun langkah – langkah dalam mengolah nasi sisa menjadi cemilan
berbagai rasa yaitu.
1) Menjemur nasi sisa selama satu hari penuh agar nasi sisa menjadi kering.
2) Setelah kering, nasi sisa tersebut digoreng selama 10 menit.
3) Setelah digoreng, nasi sisa tersebut ditiriskan sampai kering.
4) Untuk memberi rasa dan menambah kandungan gizi pada cemilan nasi sisa ini,
nasi sisa yang telah ditiriskan sampai kering kemudian di celupkan pada
bumbu rasa yang berupa keju cair, coklat cair, sambal dan gula cair.
5) Nasi sisa yang telah diberi rasa kemudian ditiriskan kembali sampai kering.
6) Setelah kering, cemilan nasi sisa yang telah diberi rasa dan mengandung nilai
gizi ini dapat dibungkus dan kemudian dipasarkan.
h. Metode Pelaksanaan Program
1) Identifikasi Masalah
2) Menentukan Tujuan
3) Analisis Kebutuhan
4) Perancangan Pemasaran
5) Pelaksanaan Pemasaran
6) Pengamatan dan Evaluasi Pemasaran
7) Kesimpulan
1) Identifikasi Masalah
Masalah utama yang menjadi dasar dalam pelaksanaan kegiatan ini
adalah banyaknya nasi sisa yang terbuang sia-sia tanpa adanya usaha untuk
memanfaatkannya menjadi sesuatu yang berguna dan dapat menghasilkan
profit.
2) Menentukan Tujuan
Dalam program ini tujuan utama yang ingin dicapai adalah
memanfaatkan sesuatu yang sering kali tidak mempunyai arti dimasyarakat
dan terbuang sia – sia yaitu nasi sisa yang kemudian diharapkan akan
menjadi sesuatu yang be rmanfaat yaitu produk makanan cemilan dengan
bahan baku nasi sisa dengan rasa yang beraneka ragam dengan harapan
dapat menghasilkan profit sehingga dapat membantu dalam meningkatkan
taraf hidup masyarakat Indonesia pada umumnya dan bagi pelaku usaha
pada khususnya.
3) Analisis Kebutuhan
Dalam kegiatan ini banyak sekali faktor yang berpengaruh baik itu
mendukung maupun dapat menghambat dalam pelaksanaan kegiatan ini.
Faktor-faktor yang dapat dikategorikan sebagai faktor penghambat adalah
faktor -faktor yang memunculkan masalah atau hambatan antara lain
tentang kesadaran masyarakat dalam mengelola nasi sisa yang sudah tidak
dikonsumsi yaitu bisanya langsung dibuang ditempat sampah sedangkan
faktor pendukungnya adalah ketersediaannya piranti-piranti pendukung
antara lain alat-alat produksi maupun dari segi sumber daya manusianya.
4) Perancangan dan Pelaksanaan Pemasaran
Setelah produk cemilan dengan bahan baku nasi sisa telah berhasil
diproduksi maka diperlukan metode untuk memasarkannya agar diperoleh
hasil yang memuaskan bagi produsennya. Banyak sekali cara yang dapat
ditempuh dalam rangka memasarkan produk diantaranya dengan
mempromosikan produk melalui selebaran atau dengan menitipkan produk
ditoko atau warung atau juga dapat membuka stan pada suatu even tertentu
dengan tujuan memperkenalkan produk cemilan ini, Cara baru yang
sekarang sedang marak digunakan adalah memasarkan produk dengan
media internet yaitu melalui website.
5) Pengamatan Pemasaran
Setelah beberapa cara atau metode pemasaran dilakukan kemudian
diperlukan aktifitas pengamatan terhadap metode tersebut dengan harapan
dapat ditemukannya metode yang lebih tepat dalam proses pemasarannya
dan juga agar dapat diketahui peluang – peluang baru yang dapat di akses
sehingga didapatkan hasil yang sangat memuaskan dari proses pemasaran
ini.
6) Evaluasi Pemasaran
Evaluasi dapat dilakukan dengan tujuan untuk mencari kelebihan
dan kelemahan metode pemasaran yang dipakai dan untuk mengetahui
apakah produk cemilan ini pemasarannya mengalami kemajuan atau
mengalamai kemundur an dan hal ini dapat dilihat dari jumlah produk yang
terjual dipasaran.
7) Kesimpulan
Setelah beberapa alur metode dilakukan maka tinggal diambil
kesimpulan dari seluruh kegiatan pembuatan cemilan dari nasi sisa ini
yaitu apakah produk cemilan nasi sisa yang dibuat mendapat tanggapan
baik dari masyarakat dan juga dari pasar. Kemudian apakah produksi
masih bisa dilanjutkan atau tidak dengan melihat evaluasi yang telah
dilakukan sebelumnya.




























Tidak ada komentar:

Posting Komentar