Jumat, 27 Maret 2015

Laporan Akhir Mekanisasi



LAPORAN PRAKTIKUM
MEKANISASI PERTANIAN
Agroteknologi D
Disusun oleh:
BOIDI IRIANTO JUANDRI MANIK
1206113706
LABORATORIUM TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2014



 
KATA PENGANTAR
        Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang memberikan Rahmat dan Karunia Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan laporan praktikum Mekanisasi Pertanian ini.
        Laporan ini dibuat berdasarkan pelaksanaan praktikum, sehingga isi dari laporan ini adalah hasil dari praktikum yang dilakukan,yaitu melihat efisiensi penggunaan traktor dalam pengolahan tanah, penggunaan alat dan mesin penyemprot, serta melakukan budidaya tanaman kangkung.
        Penulis mengucapkan terima kasih kepada asisten dosen dan seluruh pihak yang membantu penyelesaian penulisan laporan ini. Dan penulis mengharapkan laporan ini bermanfaat bagi kita semua, terutama hal memanfaatkan alat dan mesin pertanian dalam kegiatan budidaya pertanian.

Pekanbaru , Mei 2014

                                                                Penulis




DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR..................................................            i
DAFTAR ISI............................................................           ii
DAFTAR GAMBAR....................................................           v
DAFTAR TABEL.......................................................          vi
DAFTAR NOTASI.....................................................         vii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................         1
1.2 Tujuan Praktikum............................................         2
1.3 Manfaat Praktikum...........................................         2
1.4  Sistematika Penulisan.....................................         3

BAB II TEORI DASAR
2.1 Traktor..........................................................         4
2.1.1 Defenisi Traktor 2 Roda..............................         4
2.1.1.1 Ukuran Traktor Dua Roda Menurut Kapasitas       5
2.1.1.2 Jenis Pekerjaan Yang Dilakukan Traktor Dua Roda 6
2.1.1.3 Komponen Utama Traktor Dua Roda..........         6       
2.1.1.4 Jenis-jenis Alat Bantu Traktor Dua Roda.....         7       
   2.1.2 Defenisi Traktor 4 Roda..............................         9
2.1.2.1 Ukuran Traktor Empat Roda Menurut Kapasitas  10
2.1.2.2 Jenis Pekerjaan Yang Dilakukan Traktor empat Roda              10
2.1.2.3 Komponen Utama Traktor empat Roda......       11
2.1.2.4 Jenis-jenis Alat Bantu Traktor Empat Roda..       12
2.2 Motor Bakar...................................................       13
2.2.1 Motor 2 Tak.............................................       13
2.2.2 Motor 4 Tak.............................................       14
     2.3 Motor Diesel...................................................       14
     2.4 Motor Bensin..................................................       15
2.5 Oil Pelumas....................................................       15
2.6 Maintanance/ Perawatan Traktor Roda 2 dan Roda 4   16
2.7 Macam-macam Pola Bajak...............................       16
2.8 Elemen Dasar Traktor......................................       16

BAB III BAHAN DAN ALAT
3.1 Alat...............................................................       18
3.1.1 Bajak Singkal...........................................       18
3.1.2 Bajak Rotary............................................       19
3.1.3 Stopwatch................................................       19
3.1.4 Meteran...................................................       20
3.1.5 Gelas Ukur...............................................       20
3.1.6 Cangkul...................................................       20
3.1.7 Patok......................................................       20
3.1.8 lahan.......................................................       21
3.2 Bahan...........................................................       21

BAB IV PROSEDUR KERJA
4.1 Prosedur Umum..............................................       22
4.1.1 Cara Menghidupkan Traktor 2 Roda.............       22
4.1.2 Cara Menghidupkan Traktor 4 Roda.............       23
4.1.3 Cara Mematikan Traktor 2 Roda..................       24
4.1.4 Cara Mematikan traktor 4 Roda...................       25
4.1.5 Cara Mengoperasikan Traktor 2 Roda...........       25
4.1.6 Cara Mengoperasikan Traktor 4 Roda...........       27
4.2 Proses Bajak Singkal Traktor 2 Roda..................       28
4.2.1 Proses Bajak Rotary Traktor 2 Roda.............       28
4.3 Proses Bajak singkal Traktor 4 Roda..................       29
4.4 Proses pembuatan Bedengan............................       29
4.5 Penanaman Kangkung.....................................       30

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil..............................................................       32
5.1.1 Hasil Pengamatan Kinerja Traktor................       32
5.2 Pembahasan...................................................       33
5.2.1 Hasil Pengamatan Kinerja Traktor................       33

BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan....................................................       35
6.2 Saran............................................................       35

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN






DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1.1 Hand Tractor........................................         4
Gambar 2.1.1.3 Bagian – bagian Hand Tractor...............         6
Gambar 2.1.2 Mini Tractor..........................................         9
Gambar 2.1.2.3 Bagian – bagian Mini Tractor................       11
Gambar 3.1.1 Bajak Singkal.......................................       18
Gambar 3.1.2 Bajak Rotari.........................................       19











DAFTAR TABEL
Tabel 1. Hasil Pengamatan Kinerja Traktor....................       32
















DAFTAR NOTASI
KLT = Kapasitas Lapang Teoritis (ha/jam)
KLE = Kapasitas Lapang Efektif (ha/jam)
BBT = Bahan Bakar Terpakai (L/ha)
SI = Slip Roda (%)
V = Kecepatan Rata – Rata (m/s)
LP = Lebar Bajakan (m)
L = Luas Lahan Pengolahan (ha)
WK = Waktu Kerja (jam)
BB = Bahan Bakar Yang digunakan Saat Pengolahan (lt)
L = Luas Tanah (ha)
Sb = Jarak tempuh traktor saat pengolahan tanah dalam 5 putaran roda traksi (m)
So = Jarak tempuh traktor tanpa beban(dalam mengolah tanah) dalam 5 putaran roda traksi (m)

 
BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Perkembangan pembukaan lahan lebih banyak menonjolkan persoalan kebutuhan tenaga. Tambahan tenaga dibutuhkan baik berasal dari berasal dari hewan, mesin, maupun manusia. Guna mengatasi problema yang dihadapi petani dalam pelaksanaan kegiatan pertanian seperti terbatasnya fasilitas dan waktu yang tersedia untuk kegiatan pertanian serta meningkatnya jumlah permintaan akan kebutuhan produksi pertanian dari tahun ke tahun dan sekaligus untuk meningkatkan mutu dan efektivitas kerja dalam kegiatan pertanian. Sehingga dibentuklah suatu bentuk kegiatan yang disebut dengan mekanisasi pertanian, yang mana arti dari pada mekanisasi pertanian adalah suatu ilmu yang mempelajari, penguasaan dan pemanfaatan bahan dan tenaga alam untuk mengembangkan daya kerja manusia dalam bidang pertanian untuk kesejahteraan umat manusia.
Ruang lingkup dari mekanisasi pertanian adalah:
1.   Bidang mesin, Bidang mesin-mesin budidaya pertanian yang menelaah persoalan penggunaan tenaga dan alat-alat untuk pertanian
2.   Bidang teknik tanah dan air, yang menelaah persoalan - persoalan dalam hubungannya dengan dengan keadaan teknik tanah dan air.
3.   Bangunan dan lingkungan pertanian (structure and environment) dan teknik pengolahan pangan (food and process enginering)
4.   Teknologi informasi dan kelistrikan dan teknologi-teknologi yang baru muncul (emerging technologies)
1.2  Tujuan Praktikum
 Ada pun tujuan dari kegiatan praktikum mekanisasi pertanian ini adalah;
1.   Praktikum ini bertujuan agar mahasiswa dapat mengetahui jenis-jenis alat dan mesin pertanian, dapat mengoperasikan dengan baik dan benar, serta dapat menghitung efektifitas penggunaan peralatan dan mesin pertanian.
2.   Mengajarkan mahasiswa cara membudidayakan yang benar  dan bertanggung jawab atas apa  yang dikerjakan.
1.3 Manfaat Praktikum
Adapun manfaat dari pada kegiatan praktikum mekanisasi pertanian ini adalah:
1.   Mahasiswa mampu menjelaskan mesin-mesin pertanian yang digunakan dalam kegiatan budidaya pertanian
2.   Mahasiswa dapat menentukan jenis peralatan mana yang tepat digunakan dalam suatu lahan pertanian
3.   Mahasiswa mampu mengatasi permasalahan yang terjadi pada mesin pertanian jika terjadi kendala di lapangan.
4.   Dan mahasiswa mampu mengoperasikan mesin-mesin pertanian dengan tepat dan benar.
1.4 Sistematika Penulisan
Bab I  Pendahuluan membahas tentang latar belakang, tujuan praktikum, dan manfaat praktikum.
Bab II Teori Dasar membahas tentang defenisi traktor roda dua dan roda empat, motor bakar yang 2 tak dan 4 tak, motor diesel, motor bensin, oli pelumas, perawatan traktor roda 2 dan roda 4, macam – macam pola bajak, serta elemen dasar traktor.
Bab III Bahan dan Alat membahas tentang alat meliputi bajak singkal, bajak rotary, stopwatch, meteran, gelas ukur, cangkul, patok, lahan. Dan bahan yang meliputi benih kangkung, pupuk NPK dan pupuk kandang.
Bab IV Prosedur Kerja membahas tentang Prosedur umum yaitu cara menghidupkan dan cara mematikan traktor serta cara mengoprasikannya, proses bajak singkal dan rotary pada traktor roda 2 dan roda 4, proses pembuatan bedengan  dan penanaman kangkung.
Bab V Hasil dan Pembahasan membahas tentang hasil dan pembahasan dari data yang didapat.
Bab VI Penutup membahas tentang kesimpulan dan saran untuk praktikum yang telah dilaksanakan.

BAB II
TEORI DASAR
2.1      Traktor
Traktor merupakan sumber tenaga yang penting dalam pertanian modern. Traktor pertanian dapat digolongkan menjadi dua golongan besar yaitu traktor roda empat (traktor besar) dan traktor roda 2 (Hand Traktor).
2.1.1    Defenisi Traktor Roda  Dua

Traktor roda dua atau yang sering kita kenal dengan traktor tangan ( Hand Tractor ) umumnya digunakan pada lahan yang sempit dan banyak digunakan petani di Indonesia, karena dapat berputar dengan tajam atau lintasan berputar yang sempit jika
Gambar 2.1.1  Hand tractor (traktor roda dua)
dibandingkan dengan traktor roda empat. Traktor tangan menggunakan motor satu silinder dengan daya 5-15 Hp, bahan bakar yang digunakan umumnya solar dan ada juga bensin atau minyak tanah. Motor penggerak dipasang pada kerangka dengan empat baut pengencang. Motor dapat digeser ke arah depan dan belakang untuk memperoleh keseimbangan traktor dan untuk menyesuaikan ukuran sabuk. Untuk menghidupkan traktor tangan ini digunakan engkol. Sedangkan untuk traktor dengan motor bensin digunakan tali starter.
Kerangka pada traktor tangan berperan sebagai tempat kedudukan motor penggerak, unit transmisi dan bagian lainnya. Daya pada motor penggerak disalurkan melalui poros engkol ke kopling utama melalui sabuk V. Kopling utama meneruskan daya tersebut ke susunan roda gigi transmisi untuk menggerakkan poros roda dan poros rotary. Di samping untuk menyalurkan daya, unit transmisi juga berfungsi untuk mengatur kecepatan traktor.
2.1.1.1            Ukuran Traktor Dua Roda Menurut Kapasitas.
1.   General purpose traktor.
Jenis traktor ini dirancang untuk melaksanakan pekerjaan yang bersifat umum. Berdaya kecil sampai berdaya besar, kedudukan poros roda relatif rendah.
2.   Special purpose traktor.
Jenis traktor ini dirancang untuk melaksanakan pekerjaan yang lebih khusus. Mudah dirangkai dengan peralatan yang khusus (misalnya dipasang alat/mesin pengolah tanah, pemeliharaan tanaman, pemanenan untuk traktor khusus pertanian). Kedudukan poros roda (ground clearance) tinggi jarak roda kiri dan kanan (wheel base) dapat diatur.

2.1.1.2            Jenis Pekerjaan Yang Dilakukan Traktor Dua Roda
1.   Pengolahan tanah pertama.
2.   Pengolahan tanah kedua
3.   Menggemburkan tanah
4.   Mengolah lahan di sawah

2.1.1.3            Komponen Utama Traktor Dua Roda
1.   Handle stang
2.   Tuas gas
3.   Handel stang bantu
4.   Tuas porsneling utama
5.   Tuas kopling utama
6.   Tuas porsneling rotary
7.   Tool box
8.   Rantai penggerak rotari
9.   Bak transmisi
10.  
Tuas kopling kemudi
Gambar 2.1.1.3  Bagian - bagian hand tractor

11.   Tuas pengatur dalam bajakan
12.   Kunci pengatur kedalaman rotari
13.   Penggantung unit rotari
14.   Penutup samping
15.   Bumper
16.   Pemberat
17.   Kerangka depan

2.1.1.4            Jenis-jenis Alat Bantu Traktor Dua Roda
a)   Unit roda.
1.   Roda ban, berfungsi untuk transportasi atau dijalan raya dan untuk membajak tanah di lahan kering, bentuk permukaan roda beralur agak dalam untuk mencegah slip roda.
2.   Roda pengatur kedalaman bajakan, terdapat pada bagian belakang traktor berupa roda kecil, yang merupakan pelengkap dari unit bajak rotari. Roda ini digunakan pada saat pengolahan lahan kering dan untuk pengolahan lahan sawah, roda pengatur dalam bajakan dengan menggunakan tali skid atau tapak titik yang terpasang pada bagian belakang traktor agar tidak terbenam dalam lumpur.
3.   Roda besi, umumnya digunakan pada saat bekerja di lahan sawah namun ada juga roda besi yang digunakan untuk membajak lahan kering. Roda besi berfungsi untuk mengatasi terjadinya slip roda. Traktor hidrotiller atau traktor kura-kura yang dioperasikan pada lahan sawah dalam, roda besi sekaligus berfungsi sebagai alat pengolahan tanah.
4.   Roda apung, di gunakan untuk mengolah lahan sawah, yang dalam bentuk roda pada bagian siripnya  lebih besar, berongga di dalamnya berisi udara.
b)   Unit Equipment/ Peralatan Lainnya.
1.   Bajak Singkal, bajak singkal digunakan  untuk pengolahan tanah pertama, yaitu memotong dan membalikkan tanah serta vegetasi yang ada pada permukaan tanah yang akan diolah. Berdasarkan arah jatuhnya tanah yang terpotong, bajak singkal ada dua macam yaitu bajak singkal pemotong tanah ke sebelah kanan dan bajak singkal yang dapat membalikkan tanah dua arah yaitu ke kiri atau ke kanan.
2.   Bajak rotary, bajak rotary digunakan untuk pengolahan tanah pertama dan dapat juga digunakan untuk pengolahan tanah kedua, dengan hasil olahan tanah halus dan rata. Bajak rotary terdiri dari beberapa pisau ( 16-24 pisau ) yang menempel pada sumbu rotary dan berputar selama kegiatan pengolahan tanah. Perputaran pisau rotary yang dipasang pada traktor tangan penyaluran tenaganya dengan sistem rantai penyalur tenaga, sedangkan yang terpasang  pada traktor roda empat diambil langsung dari putaran poros mesin melalui PTO. Posisi putaran pisau rotary dapat diubah sesuai dengan hasil pengolahan tanah yang dikehendaki.
3.   Gelebeg, adalah  alat pengolahan tanah yang dipasang pada penggandeng traktor. Gelebeg dapat juga digunakan untuk pengolahan tanah pertama mau pun kedua.
4.   Ridger, adalah alat untuk membuat guludan di lahan kering yang sudah diolah. Ridger dipasang pada posisi di depan poros roda.
5.   Trailler, digunakan untuk mengangkut alat-alat bantu traktor, sarana produksi maupun hasil produksi.
6.   Transplanter, adalah alat untuk menanam bibit pada sawah yang biasanya disemai di tempat yang khusus yang disebut kotak semai.
7.   Seed Drill, digunakan untuk menabur benih ke sawah sepanjang alur seed drill dapat menyebar benih 4-8 jalur dengan ditarik traktor tangan.
8.   Ponton / pelampung, terdapat pada traktor hidrotiller, yang berfungsi sebagai pengapung traktor sehingga dapat dioperasikan pada sawah dalam.

2.1.2  Defenisi Traktor empat Roda


 Traktor mini, merupakan traktor roda 4 dengan daya sekitar 12-15 Hp di mana dalam mengoperasikannya atau mengendarai sama dengan mengendarai mobil yang dilengkapi dengan stir kemudi sebagai pengendali arah dengan operator duduk di tempat duduk operator. Berbeda dengan traktor tangan
                Gambar 2.1.2  Mini tractor (traktor roda empat)
dalam mengoperasikannya operator ikut berjalan dengan memegang handle stang. Komponen atau unit-unit yang digunakan hampir sama dengan traktor tangan. Pada traktor mini dilengkapi dengan poros PTO ( power take Of ) sehingga untuk kepentingan tertentu seperti tenaga untuk memutar bajak rotary dapat diambilkan langsung dari putaran poros mesin ( PTO ).

2.1.2.1            Ukuran Traktor empat Roda Menurut Kapasitas
Traktor roda empat merupakan traktor yang mempunyai dua buah poros roda (beroda empat), sesuai dengan namanya maka ukuran traktor ini relatif lebih kecil, yaitu mempunyai panjang berkisar 1790-2070mm, lebar berkisar 995-1020 mm, berat 385-535, dan daya berkisar 12,5-20 HP. Pada elemennya traktor jenis ini digerakkan oleh motor diesel dua silinder atau lebih. Mempunyai 6 kecepatan (persneling) maju, dan 2 kecepatan mundur, yang dibedakan menjadi 4 macam kecepatan rendah (termasuk kecepatan mundur) dan 4 macam kecepatan tinggi (temasuk kecepatan mundur). Kecepatan kerja berkisar antara 0,94-4,79 km/jam dan kecepatan transpor antara 7,54-13,31 km/jam. Traktor jenis ini dilengkapi dengan PTO ( Power Take Off ) three point hitch ( tiga titik penggandengan / sistem mounted ). Pada umumnya konstruksi traktor mini tidak banyak berbeda dengan traktor besar , perbedaannya hanya terdapat pada dayanya saja. Traktor jenis ini banyak dimiliki oleh petani.
2.1.2.2            Jenis Pekerjaan Yang Dilakukan Traktor Empat Roda

1.   Meratakan atau menimbun tanah pada pembukaan tanah hutan
2.   Mengolah tanah di rawa - rawa
3.   Untuk pengolahan tanah di lahan kering
4.   Untuk pengolahan tanah di sawah
5.   Untuk perawatan dan penanaman.

2.1.2.3            Komponen Utama Traktor Empat Roda
1.   Knalpot
2.   Pedal rem
3.   Tumpuan kaki
4.   Pedal pengunci diferensial
5.   Panel instrumen
6.   Bumper
7.   Radiator
8.   Motor penggerak
9.   Saringan udara
10.   
Tangki bahan bakar
Gambar 2.1.2.3  Bagian - bagian mini tractor
11.   Tuas gas pengatur gas
12.   Setir kemudi
13.   Tuas persneling utama
14.   Tuas persneling PTO
15.   Tuas pengatur hidrolik
16.   Tempat duduk operator
17.   Spatbor
18.   Poros PTO
19.   Ban belakang
20.   Roda belakang
21.   Rem
22.   Bak transmisi
23.   Batang rem
24.   Tuas persneling
25.   Pedal kopling
26.   Bak gigi kemudi
27.   Motor starter
28.   Roda depan
29.   Ban belakang
30.   Dinamo amper
31.   Aki

2.1.2.4            Jenis-jenis Alat Bantu Traktor Empat Roda

1.   Bajak singkal ( mold board plow )
2.   Bajak piringan ( disk plow )
3.   Bajak rotari atau bajak putar ( rotary plow )
4.   Bajak pahat ( chisel plow )
5.   Bajak tanah bawah ( sub soil plow )



2.2       Motor Bakar
Motor bakar dibagi menjadi 4 jenis yaitu motor 2 tak, motor 4 tak, motor diesel dan motor bensin.

2.2.1 Motor 2 Tak
Adalah mesin yang memerlukan dua kali langkah torak ( satu kali ke atas/ascending stroke dan satu kali ke bawah /discending stroke ) untuk memperoleh satu kali usaha di ruang pembakaran. Ada dua langkah dalam motor 2 tak yaitu :
1.   Langkah atas
Torak bergerak ke atas  maka di ruang pembakaran akan terjadi kompresi dan dengan adanya loncatan bunga api listrik pada busi, akan terjadi pembakaran bahan bakar di ruang pembakaran. Di ruang karter, dengan adanya gerakan torak ke atas, volumenya bertambah besar dan tekanannya menjadi lebih kecil dari udara di luar, sehingga udara luar masuk  ke karter melalui karburator dan terjadilah percampuran udara dan bahan bakar di ruang karter.
2.   Langkah bawah.
Torak bergerak ke bawah maka di ruang pembakaran terjadi langkah usaha. Pada saat torak mencapai lubang pembuangan (exhaust prt), sisa pembakaran akan keluar dan pada saat torak mencapai lubang pembilasan (scavenging port), campuran bahan bakar dan udara dari ruang karter masuk ke ruang pembakaran. Di ruang karte volumenya akan turun dan tekanannya bertambah besar, sehingga campuran udara dan bahan bakar akan masuk ke ruang pembakaran melalui lubang pembilasan.
2.2.2 Motor 4 Tak
Four stroke engine adalah sebuah mesin di mana untuk menghasilkan sebuah tenaga memerlukan empat poros langkah naik turun piston, dua kali rotasi kruk as, dan satu putaran piston noken as (camshaft)

2.3      Motor Diesel
Siklus Diesel (siklus udara tekanan konstan)
1.   Langkah isap (intake)
Pada langkah ini klep pemasukan (intake) terbuka dan klep pengeluaran (exhaust) tertutup.  Piston bergerak dari TMA ke TMB, udara murni dihisap masuk ke ruang silinder.
2.   Langkah kompresi (compression)
Pada langkah ini klep masuk dan pembuangan tertutup. Piston bergerak dari TMB ke TMA. Udara murni di tekan sampai 15 Atm atau lebih. Pemasukan kalor, bahan bakar di semprotkan masuk ke silinder melalui injektor dengan tekanan tinggi, sehingga terjadi pembakaran dan terjadi pada tekanan konstan.
3.   Langkah usaha/kerja (power)
Pada langkah ini klep pemasukan dan pengeluaran tetap tertutup karena adanya pembakaran tekanan meningkat sehingga piston terdorong dan menghasilkan kerja. Piston bergerak dari TMA ke TMB.
4.   Langkah pembuangan sisa pembakaran (exhaust)
Pada langkah ini klep pemasukan tertutup dan klep pengeluaran terbuka, piston bergerak dari TMB ke TMA mendesak keluar sisa pembakaran.
        Sistem bahan bakar pada motor diesel yaitu :
1.   Tangki bahan bakar (solar)
2.   Pompa bahan bakar (tekanan rendah)
3.   Pompa injeksi (tekanan tinggi)
4.   Noozle injeksi.

2.4      Motor Bensin
Motor bensin adalah motor yang menggunakan bensin sebagai bahan bakarnya dan menggunakan busi. Motor bensin terdiri dari motor bensin dua tak dan empat tak. Langkah yang terjadi pada motor bensin dua tak adalah :
1.   Langkah masuk (intake), yaitu piston bergerak dari TMA ke TMB
2.   Langkah penyaluran (transfer/exhaust), yaitu piston bergerak dari TMB ke TMA
Sementara pada motor bensin 4 tak langkah yang terjadi adalah langkah tekan, langkah tenaga, langkah masuk, langkah tekan, langkah tenaga, dan langkah buang.
2.5       Oil Pelumas
Fungsi sistem pelumasan adalah untuk :
1.   Mengurangi gaya gesekan pada bagian-bagian yang bergerak.
2.   Menjaga logam dari keausan dan membersihkan kotoran akibat gesekan.
3.   Meredam suara.
4.   Pendingin.
5.   Dapat sebagai seel.
Berdasarkan kekentalannya yang biasa menggunakan standar kekentalan dari SEA (Society of Automotive Enginers), yaitu nilai makin besar semakin kental.
1.   SAE 10 untuk sistem hidrolis atau rem
2.   SAE 30 untuk sistem engine
3.   SAE 90 untuk sistem transmisi

2.6       Maintenance/ Perawatan Traktor Roda 2 dan Roda 4

Untuk menjaga akan keutuhan traktor dan komponen – komponen utamanya, maka perlu dilakukan perawatan. Perawatan antara traktor roda 2 dan roda 4 itu tidak jauh berbeda atau boleh dibilang sama. Yaitu mulai dari perawatan bagian traktor paling besar sampai pada bagian yang paling kecil sekalipun. Supaya kondisi traktor tetap dalam kondisi baik dan selalu bisa digunakan di lapangan.

2.7       Macam-macam Pola Bajak
Macam- macam pola bajak adalah pola spiral, pola tepi, pola tengah dan pola alpha untuk mendapatkan hasil olahan atau bajakan yang baik sangat ditentukan dari pekerjaan pembuatan garis atau lajur lintasan pertama yang lurus menjadi pedoman untuk lintasan kedua dan seterusnya.
2.8       Elemen Dasar Traktor
Elemen dasar traktor empat roda adalah
1.   kunci kontak (saklar utama)
2.   saklar lampu depan
3.   saklar lampu sein
4.   tombol klakson
5.   indikator pemanas mesin
6.   indikator pengisian accu
7.   indikator temperatur air
8.   indikator sirkulasi oli pelumas
9.   tuas dekompresi
10.   tachometer dan meter jam
11.   skring

untuk traktor dua roda adalah:
1.   handle stang
2.   tuas gas
3.   tuas kopling
4.   rantai penggerak rotari
5.   bak transmisi
6.   tuas pengatur dalam bajakan
7.   pemberat
8.   bumper
9.   kerangka depan





BAB III
ALAT DAN BAHAN
3.1       Alat
Alat – alat yang digunakan pada praktikum mekanisasi pertanian adalah:
3.1.1   Bajak Singkal                             

Bajak singkal adalah alat yang digunakan pada pelaksanaan praktikum dengan menggunakan traktor roda dua dan roda empat. Bajak singkal digunakan pada pengolahan lahan pertama. Bajak singkal yang digunakan pada traktor ada dua yaitu bajak singkal satu arah yang membalikkan tanah pada satu arah dan bajak singkal dua arah yang membalikkan tanah pada dua arah.
Gambar 3.1.1  Bajak singkal


3.1.2   Bajak Rotari

 Bajak rotari digunakan pada pelaksanaan praktikum dengan menggunakan traktor roda dua. Bajak rotari dapat digunakan pada pengolahan tanah pertama dan pengolahan tanah kedua. Penggunaan bajak rotari ini bertujuan untuk menggemburkan tanah yang sudah diolah dengan bajak singkal. Bajak rotari ini terdiri atas pisau bajak, poros putar untuk memutar, motor sebagai tempat pisau bajak, dan roda pengatur kedalaman bajak yang digunakan untuk mengatur kedalaman pengolahan lahan.
Gambar 3.1.2  Bajak rotari
3.1.3    Stopwatch
Stopwatch adalah alat yang digunakan untuk mengukur waktu selama alat dan mesin pertanian bekerja. Stopwatch yang digunakan pada pelaksanaan praktikum ini adalah dengan menggunakan handphone. Stopwatch digunakan pada pelaksanaan praktikum pada pengolahan tanah dengan bajak roda dua dan roda empat. Stopwatch digunakan untuk mengukur lamanya waktu kerja traktor roda dua dan roda empat..
3.1.4   Meteran                         
Meteran digunakan untuk mengukur luas lahan yang akan diolah, mengukur luas bedengan, menentukan ukuran gundukan atau bedengan pada pelaksanaan budidaya kangkung.
3.1.5  Gelas Ukur
Gelas ukur digunakan pada pelaksanaan praktikum untuk mengukur banyaknya bahan bakar terpakai pada traktor roda dua dan traktor roda empat.
3.1.6  Cangkul
Cangkul digunakan pada pelaksanaan praktikum pada saat pembuatan bedengan atau gundukan tanah untuk budidaya tanaman kangkung. Cangkul juga digunakan untuk menggemburkan tanah setelah diolah dengan bajak singkal. Selain itu cangkul juga digunakan karena pada pelaksanaan pengolahan tanah, karena pengolahan tanah dengan menggunakan traktor roda dua dan roda empat tidak memiliki waktu yang cukup.
3.1.7  Patok
Patok digunakan dalam pelaksanaan praktikum untuk memberikan tanda pada lahan yang akan diolah dengan traktor. Patok juga digunakan untuk memberikan tanda pada ukuran bedengan atau gundukan, memberikan tanda pada lubang tanam dan memberikan tanda sebagai batas untuk lahan masing-masing kelompok.
3.1.8  Lahan
Lahan adalah tempat yang digunakan dalam membudidayakan tanaman kangkung.
3.2     Bahan
Bahan yang digunakan pada pelaksanaan praktikum ini adalah benih tanaman kangkung darat, pupuk kandang dan pupuk NPK.












BAB IV
PROSEDUR KERJA
4.1       Prosedur Umum
Adapun yang menjadi prosedur umum pada prosedur kerja laporan praktikum ini adalah:

4.1.1 Cara Menghidupkan Traktor 2 Roda
Dalam menghidupkan traktor tangan yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:
  1. As kopling utama di posisikan OFF , sehingga traktor tidak berjalan pada saat dihidupkan.
  2. Untuk keamanan, semua tuas perseneling dibuat pada posisi netral.
  3. Kran bahan bakar dibuka, sehingga terjadi aliran bahan bakar ke ruang pembakaran.
  4. Gas dibesarkan pada posisi start, sehingga ada aliran bahan bakar (solar) yang cukup banyak di ruang pembakaran.
  5. Tuas dekompresi ditarik dengan tangan kiri, untuk menghilangkan tekanan di ruang pembakaran pada saat engkol diputar.
  6. Engkol dimasukkan ke poros engkol, lalu putar engkol searah jarum jam beberapa kali, agar oli pelumas dapat mengalir ke atas melumasi bagian-bagian traktor. Biasanya dilengkapi dengan indikator, untuk menunjukkan adanya aliran pelumas.
  7. Putaran engkol dipercepat, sehingga akan menghasilkan cukup tenaga untuk menghidupkan motor.
  8. Tuas dekompresi dilepas, untuk menghasilkan tekanan, sementara engkol masih tetap diputar sampai motor hidup.
  9. Setelah motor hidup, engkol akan terlepas sendiri dari poros engkol. Hal ini disebabkan bentuk pengait engkol yang miring.
10.   Posisi tuas gas digeser pada posisi idle atau stasioner
11. Motor di hidupkan tanpa beban kurang lebih selama 2 - 3 menit, agar proses pelumasan dapat berjalan dengan baik.
Traktor siap untuk dioperasikan.

4.1.2 Cara Menghidupkan Traktor 4 Roda
1.   Naik ke atas traktor dengan posisi badan maju, dan pandangan melihat bagian pengendali. Hati-hati tidak boleh menyentuh bagian pengendali, baik tangan maupun kaki.
2.   Duduk yang baik di tempat duduk, karena seluruh anggota badan, diperlukan untuk mengendalikan traktor.
3.   Semua saklar diposisikan OFF, untuk menghemat strom accu pada saat kunci kontak pada posisi ON.
4.   Semua tuas dan pedal netral. Sehingga pada saat traktor dihidupkan, seluruh peralatan tidak berjalan.
5.   Masukkan kunci kontak dan putar ke kanan ke arah ON.
6.   Lihat apakah lampu indikator pengisian accu dan indikator sirkulasi oli pelumas menyala.
7.   Putar kunci kontak ke kanan ke arah PREHEAT selama kurang lebih 10-20 detik. Atau sampai indikator pemanas mesin menyala, sebagai tanda ruang pembakaran sudah cukup panas. Dengan panasnya ruang pembakaran akan mempermudah terjadinya proses pembakaran.
8.   Injak penuh pedal kopling, untuk menjaga agar traktor tidak berjalan pada saat di starter.
9.   Geser tuas gas pada posisi START atau tuas tinggi.
10.   Putar kunci kontak ke kanan penuh ke arah START, sehingga motor starter akan memutar motor penggerak.
11.   Setelah motor hidup, segera lepaskan kunci kontak, sehingga kunci kontak secara otomatis kembali  ke posisi ON. Untuk mematikan motor starter.
12.   Setelah motor hidup, lampu indikator pengisian accu dan indikator sirkulasi oli pelimas mati.
13.   Kecilkan gas ke posisi ideal.
14.   Lepaskan pedal kopling pelan-pelan, dan traktor siap untuk di operasikan di lapangan.

4.1.3 Cara Mematikan Traktor 2 Roda
Dalam mematikan traktor roda dua yang harus dilakukan adalah :
  1.  Sebelumnya lepaskan beban motor.
  2. Gas dikecilkan pada posisi “idle” atau stasioner, sehingga putaran mesin akan pelan, selama 2-3 menit.
  3. Tuas gas digeser pada posisi “stop”, hingga motor mati karena tidak ada aliran bahan bakar ke ruang pembakaran.
  1. Kran bahan bakar ditutup.

4.1.4 Cara Mematikan Traktor 4 Roda
1.   Lepaskan beban motor.
2.   Kecilkan gas pada posisi idle atau stationer, sehingga putar mesin akan pelan, selama 1 menit
3.   Netralkan seluruh bagian pengendali, tuas hidrolik pada posisi turun.
4.   Geser tuas gas pada posisi stop, sehingga motor mati karena tidak ada aliran bahan bakar ke ruang pembakaran.
5.   Setelah motor mati, putar kunci kontak ke posisi OFF lalu cabut
6.   Pasang pengunci rem sebelum meninggalkan traktor.

4.1.5 Cara Mengoperasikan Traktor 2 Roda

A.  Tanpa gandengan
1.   Periksa engine dan semua bagian traktor sehingga yakin dalam kondisi baik. Pasangkanlah tuas standar.
2.   Yakinkan bahwa tuas persneling dalam posisi netral dan kopling utama dalam posisi tak tersambung. Kemudian motor dinyalakan dengan mengengkol.
3.   Naikkan putaran motor dengan cara mengatur tuas gas yang terletak pada stang kemudi kanan.
4.   Setelah melepaskan tuas standar, peganglah stang kemudi dengan sedikit menekannya sehingga batas pinggang agar diperoleh keseimbangan. Pasangkanlah tuas persneling pada kecepatan yang di inginkan.
5.   Dengan satu tangan masih tetap memegang stang kemudi tangan yang lainnya memasangkan kopling utama sehingga traktor bergerak
6.   Segera kedua tangan memegang stang kemudi dan ikuti gerak traktor dengan melangkah
7.   Membelokkan arah dapat dilakukan dengan menekan kopling pada stang kemudi. Bila belok ke kanan maka tekanlah tuas kopling kanan dan bila ingin belok ke kiri maka tekanlah tuas kopling kiri.
8.   Untuk gerak mundur, turunkanlah putaran motor, tarik tuas kopling utama sehingga traktor berhenti, kemudian pasangkan pordenling pada posisi reverse
9.   Pasangkan kopling utama traktor akan mundur, posisi kaki sebelah kanan berada di atas rotari atau singkal. Kaki sebelah kiri melangkah mundur sesuai dengan kecepatan traktor. Pastikan bahwa traktor dapat dihentikan setiap saat pada waktu mundur.
10.    Untuk menghentikan tarik tuas kopling utama, putar tuas gas sehingga motor dalam putaran idle, pasangkan tuas persneling pada posisi netral.
11.    Pasangkan tuas standar, dan matikan motor penggerak dengan memperkecil gas.

B.  Dengan gandengan

Mengemudikan traktor dengan gandengan harus disertai dengan kemampuan memperkirakan posisi roda gandengan karena operator akan duduk di atas gandengan pada posisi terjauh dari stang kemudi. Pada saat membelok operator terkadang harus mempergunakan satu tangan untuk mengemudi (sambil menekan kopling pada stang yang dipegang). Mengemudikan traktor tangan gandengan diperlukan untuk transportasi dijalan raya/pedesaan baik dari tempat penyimpanan traktor / garasi ke lokasi pekerjaan.

4.1.6 Cara Mengoperasikan Traktor 4 Roda

1.   Periksa mesin dan semua bagian traktor terutama bahan bakar, pelumas dan air radiator, sehingga yakin dalam kondisi siap dioperasikan, naiklah dari sebelah kiri traktor.
2.   Duduklah pada jok, dan kondisikan tuas persneling dalam kondisi netral.
3.   Rangkaikan pedal rem kiri dan kanan menjadi satu.
4.   Hidupkan traktor, untuk pemanasan mesin sebelum mesin dihidupkan tekan pijar pemanas beberapa saat, baru mesin dihidupkan dengan menggunakan  starter.
5.   Perhatikan susunan persneling/gigi.
6.   Injak pedal kopling (dengan kaki kiri) sedalam-dalamnya, masukkan persneling utama (dengan tangan kiri).
7.   Naikkan putaran motor dengan menginjak pedal gas kaki (dengan kaki kanan). Atau menaikkan tuas gas tangan (dengan tangan kanan) untuk transportasi sebaiknya menggunakan gas kaki.
8.   Periksalah di sekeliling anda aman, perlahan angkat kaki kiri dari pedal kopling sampai setengah, sehingga traktor bergerak tanpa terhentak, setelah bergerak maju lepaskan kaki anda dari pedal kopling.
9.   Tetap jaga arah penglihatan lurus ke depan dan dua tangan tetap mengendalikan setir.
10.   Untuk gerak mundur, turunkan putaran roda dan injak pedal kopling dalam-dalam injak pedal rem.
11.   Masukkan persneling ke posisi reverse.
12.   Setelah yakin daerah mundur aman, maka injak pedal gas dan lepaskan pedal kopling secara perlahan-lahan, maka traktor akan mundur dan pastikan bahwa traktor dapat dihentikan setiap saat  pada waktu mundur.
13.   Untuk menghentikan injak pedal kopling lepaskan pedal gas sehingga engine dalam putaran idle. Pasang tuas persneling ke posisi netral mulai dari tuas persneling utama kemudian tuas sub persneling (tanda gambar kura-kura dan kelinci)
14.   Setelah itu matikan engine dan turun dari sebelah kiri.

4.2       Proses bajak Singkal traktor 2 Roda.

Pada traktor dua roda dapat menggunakan dua jenis bajak singkal yaitu bajak singkal satu arah (one way moldboard plow) adalah jenis bajak singkal di mana pada waktu mengerjakan pengolahan tanah akan melempar dan membalikkan tanah hanya dalam satu arah ke arah kanan atau ke kiri. Sedangkan bajak singkal dua arah (two way/revesible moldbord plow). Adalah jenis bajak singkal di mana pada waktu mengerjakan pengolahan tanah arah pelemparan dan pembalikan tanahnya dapat diatur dua arah yaitu ke kiri maupun ke kanan.

4.2.1 Proses Bajak Rotary Traktor 2 Roda.

 Pisau –pisau pada motor secara melingkar hingga beban terhadap mesin merata dan dapat memotong tanah secara bertahap. Pada waktu motor berputar dan alat bergerak maju pisau akan memotong tanah. Luas tanah yang dipotong dalam sekali pemotongan tergantung pada kedalaman dan kecepatan maju. Gerakan putaran motor yang berputar pisau-pisau di akibatkan daya dari motor yang diteruskan melalui sistem penerusan daya khusus sampai ke motor tersebut. Sistem penerusan daya untuk ukuran bajak putar kecil yang digerakkan dengan traktor tangan biasanya menggunakan sistem hubungan roda cakra dengan rantai.

4.3       Proses Bajak Singkal Traktor 4 Roda.

Proses bajak singkal pada traktor 4 roda tidak jauh berbeda dengan traktor 2 roda, yang mana sama - sama menggunakan bajak singkal satu arah dan bajak singkal dua arah. Bedanya hanyalah tenaga untuk menggerakkan bajak tersebut. Di mana kapasitas kerja lebih cepat dengan menggunakan traktor 4 roda. Karena menggunakan tenaga mesin yang lebih besar.

4.4       Proses Pembuatan Bedengan.
1.   Setelah tanah dibajak dengan bajak singkal dan diratakan, maka dibuatlah bedengan.
2.   Bedengan dibuat dengan ukuran panjang 15 meter dan lebar 80 cm,
3.   Kemudian tanah dibentuk gundukan dengan ketinggian 12 cm
4.   Jarak antara bedengan adalah 3 meter, untuk tempat tanaman semangka menjalar.

4.5       Penanaman kangkung.
a.   Pemupukan bedengan
1.   Bedengan di pupuk dengan pupuk kandang yang mana dalam satu bedengan membutuhkan pupuk kandang sebanyak 6-10 karung pupuk dengan ukuran karung 20 kg.
2.   Sebelum pemupukan, bedengan diberi lobang atau dibelah menjadi dua bagian lalu pupuk di tebar di   tengah bedengan, kemudian ditimbun kembali membentuk bedengan.
3.   Setelah itu, bedengan ditaburi dengan pupuk dolomit dengan dosis 45 kg perbedengan. Dengan tujuan untuk menetralkan Ph tanah.
4.   Kemudian di diamkan selama 3-7 hari. Setelah itu bedengan digemburkan dengan menggunakan bajak rotari, dengan tujuan supaya pupuk kandang yang dibenam tadi tercampur rata pada bedengan.

b.   Penanaman
1.   Bedengan dibuat larikan membujur sebanyak 4 larikan dengan jarak tiap larikan 20 cm
2.   Lalu taburkan bibit kangkung yang sudah disiapkan ke dalam larikan tersebut.
3.   Tutup larikan yang sudah di beri bibit/ benih kangkung sampai bedengan kembali normal .
4.   Kemudian siram bedengan dengan air sampai kelembaban bedengan terjaga pada saat baru penanaman bibit kangkung.
5.   Hal yang perlu di perhatikan dalam penanaman adalah waktu penanaman sebaiknya dilakukan pada sore hari.
6.   Lakukan penyiraman setiap hari untuk menjaga kelembapan bedengan supaya tanaman kangkung dapat tumbuh dengan baik















BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1    Hasil
5.1.1 Hasil Pengamatan Kinerja Traktor
Hasil pengamatan diperoleh melalui rumus berikut ini :
1.   K LT = 0,36 (V x LP)
2.   KLE = L / WK
3.   BBT = BB / L
4.   SI (%) = (1 – Sb / S0) x 100 %


Tabel 5.1.1  Hasil pengamatan kinerja traktor
5.2        Pembahasan

5.2.1     Hasil Pengamatan Kinerja Traktor.
Dalam kinerja traktor dapat dikatakan bahwa perbedaan akan daya kerja antar hand traktor dan mini traktor sangat berbeda. Berdasarkan hasil pengujian traktor tangan menggunakan bajak singkal, bajak rotari dan bajak singkal pada mini traktor pada lahan maka diperoleh hasil sebagai berikut: .
1.   Lebar bajakan, dengan menggunakan hand traktor dengan bajak singkal 0,14 dan dengan bajak rotary 0,19. Sedangkan dengan mini traktor 0,3168. Hal ini menyatakan bahwa kemampuan dalam pengolahan tanah lebih cepat dengan menggunakan mini traktor.
2.   Kecepatan, dalam kerja traktor dengan menggunakan bajak singkal pada hand traktor adalah 0,50 dan dengan bajak rotari adalah 0.37 dan dengan bajak singkal dengan mini traktor adalah 34,15. Kecepatan dalam pengolahan tanah dengan menggunakan traktor mini jauh lebih cepat dan pengolahan pun menjadi maksimal.
3.   KLT, pada kerja traktor dengan menggunakan bajak singkal pada hand traktor adalah 0.011 ha/jam dan dengan menggunakan bajak rotari 0.0072 ha/jam sedangkan dengan menggunakan bajak singklal pada mini traktor adalah 0.018.
4.   Luas lahan  yang diolah oleh traktor dengan menggunakan  hand traktor dengan bajak singkal adalah 0.0025 ha dan dengan bajak rotari adalah 0.25 ha dan dengan mini traktor dengan bajak singkal adalah 0.15 ha.
5.   Waktu kerja yang terpakai pada saat pengolahan dengan hand traktor bajak singkal adalah 8.58 menit dan dengan bajak rotary 40.12 menit sedangkan dengan menggunakan bajak singkal pada mini traktor adalah 37.49 menit.
6.   KLE pada hand traktor dengan bajak singkal adalah 0.02 ha/jam dan dengan bajak rotari adalah 0.03 ha/jam dan dengan menggunakan bajak singkal pada mini traktor adalah 0.0024 ha/jam.
7.   Bahan bakar yang terpakai dari pengolahan lahan dengan bajak singakal pada hand traktor adalah 80 lt/ha dan dengan menggunakan rotari adalah 12 lt/ha. Sedangkan dengan menggunakan bajak singkal pada mini traktor adalah 66.7 lt/ha.
8.   5 putaran roda traksi pada mini traktor dengan bajak singkal tidak diketahui. Pada saat pengolahan dengan bajak singkal, pada hand traktor adalah 7.08 meter dan dengan rotary tidak ada sedangkan dengan bajak singkal pada mini traktor adalah 14.7 meter. pada saat tanpa beban pada bajak singkal pada hand traktor adalah 8.01 meter dan dengan bajak rotari tidak ada sedangkan dengan bajak singkal pada mini traktor adalah 14.94.
9.   SI pada kerja bajak singkal hand traktor adalah 12% dan dengan menggunakan bajak singkal pada mini traktor adalah 2%.


BAB VI
PENUTUP
6.1       Kesimpulan.
1.    Dalam pengolahan lahan penggunaan traktor sangatlah membantu, di mana proses waktu kerja yang dibutuhkan lebih singkat dan lebih efektif dalam penggunaan tenaga.
2.    Dalam penggunaan traktor, penggunaan mini traktor dalam pengolahan lahan merupakan cara yang lebih efektif dan lebih cepat daripada menggunakan  hand traktor pada lahan yang luas.


6.2       Saran.
Dalam kegiatan praktikum sebaiknya para mahasiwa dituntut lebih aktif dalam melakukan kegiatan praktikum mekanisasi pertanian. Hal ini bertujuan supaya mahasiswa nantinya mampu menguasai dan tidak canggung dalam menggunakan alat pertanian nantinya di lapangan pekerjaan.
          



DAFTAR PUSTAKA
Anonim I, 2012. www.google.com. hand traktor yanmar model te 550-n.htm. diakses tanggal 24 Mei 2014
Anonim II, 1980. Pembinaan industri pembuatan alat dan mesin pertanian, kertas kerja pada pameran dan pertemuan alat dan mesin pertanian rancangan IRRI. Jakarta.
Badan Litbang Pertanian. 1981. Pengaruh Mekanisasi Pertanian pada Produktivitas, Pendapatan dan Kesempatan Kerja. Prosiding Seminar Nasional.
Birowo, AT. 1986. Strategi Pengembangan Mekanisasi Pertanian di Indonesia. Makalah pada Seminar Mekanisasi Pertanian untuk Pembangunan : Perhimpunan Mekanisasi Pertanian.
Dahono. 1997. Pengolahan Tanah Dengan Traktor Tangan, Bagian Proyek Pendidikan Kejuruan Teknik IV, Jakarta.
Darmawidjaja, I. (1961). Sekedar Sumbangan fikiran mengenai pengawetan tanah di Indonesia. Konggres Nasional Ilmu Tanah I, Seksi IV, No. 10. BPLT, Bogor. 
Darun, S., Matondang, Sumono. 1983. Pengantar Alat dan Mesin-Mesin Perkebunan, Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan.
Das. B.M.1993. Mekanika Tanah (Prinsip-Prinsip Rekayasa Geoteknis). Penerbit : Erlangga. Jakarta.
Daywin , F.J dan R.G Sitompul dan Imam Hidayat. 1999. Mesin-mesin budidaya pertanian lahan kering. Proyek Peningkatan Perguruan Tinggi Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Hardjosentono, M. 1996. Mesin-Mesin Pertanian. Bumi Aksara Jakarta.
Irwanto, A.K. 1982. Alat dan Masin Budidaya Pertanian. Fakultas Teknik      Pertanian.IPB.
Wijanto, M.S. 1996. Memilih, Menggunakan, dan Merwat Traktor Tangan. Penebar         Swadaya. Jakarta.
Sukirno. 1999. Mekanisasi Pertanian. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Purwadi, T. 1999. Mesin dan Peralatan Pertanian. Universitas Gadjah Mada. yogyakart
Yunus, Y. 1996. Tanah dan Pengolahannya. Alfabeta. Bandung.
                                                         





LAMPIRAN




Description: C:\Users\asus\Documents\NN\Budidaya Tanaman Kangkung Darat _ OM TANI_files\BudidayaTanamanKangkungDarat.jpg
 












Proses sayuran kangkung menjadi penggugah selera masakan lezat. Tidak hanya baik untuk menjadi oseng-oseng saja, sayuran rebus lezat dibuat dengan sayuran baru - baru ini dalam saus sangat pedas. Kangkung sederhana untuk mencari dan juga nilai yang rendah-biaya. Ini budidaya kangkung tidak terlalu sulit untuk dikembangkan. 

A.           Macam-Macam Jenis Tanaman Kangkung 

Ada dua cara yang berbeda dalam budidaya tanaman kangkung ini, tergantung dari jenis tanaman kangkung yang ditanam. Ada dua jenis tanaman kangkung yang dikenal berdasarkan perbedaan habitatnya, yaitu:

· Kangkung darat (Ipomea reptans). 

Kangkung darat ini hanya bisa tumbuh di lahan kering. Ciri-cirinya adalah batangnya lebih kecil dan berwarna putih kehijauan, daunnya lebih tipis dan lebih lunak, bila dimasak lebih cepat layu/matang, dan memiliki bunga yang berwarna putih bersih. 

· Kangkung air (Ipomea aquatica). 

Kangkung air ini dapat tumbuh di daerah basah seperti parit, kolam atau genangan sawah. Ciri-cirinya adalah batangnya lebih besar, berwarna hijau lebih gelap, daunnya lebih lebar dan sedikit keras, lebih lama layu jika dimasak dan memiliki bunga yang berwarna putih kemerahan. 

B.           Budidaya Kangkung Darat Secara Organik 

Kangkung (Ipomoea sp.) dapat ditanam di dataran rendah dan dataran tinggi.. Kangkung merupakan jenis tanaman sayuran daun, termasuk kedalam famili Convolvulaceae. Daun kangkung panjang, berwarna hijau keputih-putihan merupakan sumber vitamin pro vitamin A. Berdasarkan tempat tumbuh, kangkung dibedakan menjadi dua macam yaitu: 1) Kangkung darat, hidup di tempat yang kering atau tegalan, dan 2) Kangkung air, hidup ditempat yang berair dan basah. 

Petanian Organik adalah sebuah bentuk solusi baru guna menghadapi kebuntuan yang dihadapi petani sehubungan dengan maraknya intervensi barang-barang sintetis atas dunia pertanian sekarang ini. Dapat dilihat, mulai dari pupuk, insektisida, perangsang tumbuh, semuanya telah dibuat dari bahan-bahan yang disintesis dari senyawa-senyawa murni (biasanya unorganik) di laboratorium. Pertanian organik dapat memberi perlindungan terhadap lingkungan dan konservasi sumber daya yang tidak dapat diperbaharui, memperbaiki kualitas hasil pertanian, menjaga pasokan produk pertanian sehingga harganya relatif stabil, serta memiliki orientasi dan memenuhi kebutuhan hidup ke arah permintaan pasar.

C.           Teknologi Budidaya

1. Benih 

Pembibitan tanaman kangkung darat dapat dilakukan secara generatif yaitu dari biji ataupun secara vegetatif dengan stek pucuk batang. Kangkung darat dapat diperbanyak dengan biji. Untuk luasan satu hektar diperlukan benihsekitar 10 kg. Varietas yang dianjurkan adalah varietas Sutra atau varietas lokal yang telah beradaptasi. 

2. Persiapan Lahan 

Lahan terlebih dahulu dicangkul sedalam 20-30 cm supaya gembur, setelah itu dibuat bedengan membujur dari Barat ke Timur agar mendapatkan cahaya penuh. Lebar bedengan sebaiknya adalah 100 cm, tinggi 30 cm dan panjang sesuai kondisi lahan. Jarak antar bedengan + 30 cm. Lahan yang asam (pH rendah) lakukan pengapuran dengan kapur kalsit atau dolomit. 

3. Pemupukan 

Bedengan diratakan, 3 hari sebelum tanam diberikan pupuk kandang (kotoran ayam) dengan dosis 20.000 kg/ha atau pupuk kompos organik hasil fermentasi (kotoran ayam yang telah difermentasi) dengan dosis 4 kg/m2. Sebagai starter ditambahkan pupuk anorganik 150 kg/ha Urea (15 gr/m2) pada umur 10 hari setelah tanam. Agar pemberian pupuk lebih merata, pupuk Urea diaduk dengan pupuk organik kemudian diberikan secara larikan disamping barisan tanaman, jika perlu tambahkan pupuk cair 3 liter/ha (0,3 ml/m2) pada umur 1 dan 2 minggu setelah tanam. 

4. Penanaman 

Biji kangkung darat ditanam di bedengan yang telah dipersiapkan. Buat lubang tanam dengan jarak 20 x 20 cm, tiap lubang tanamkan 2 - 5 biji kangkung. Sistem penanaman dilakukan secara zigzag atau system garitan (baris). 

5. Pemeliharaan 

Yang perlu diperhatikan adalah ketersediaan air, bila tidak turun hujan harus dilakukan penyiraman. Hal lain adalah pengendalian gulma waktu tanaman masih muda dan menjaga tanaman dari serangan hama dan penyakit. 

6. Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) 

Hama yang menyerang tanaman kangkung antara lain ulat grayak (Spodoptera litura F), kutu daun (Myzus persicae Sulz) dan Aphis gossypii. Sedangkan penyakit antara lain penyakit karat putih yang disebabkan oleh Albugo ipomoea reptans. Untuk pengendalian, gunakan jenis pestisida yang aman mudah terurai seperti pestisida biologi, pestisida nabati atau pestisida piretroid sintetik. Penggunaan pestisida tersebut harus dilakukan dengan benar baik pemilihan jenis, dosis, volume semprot, cara aplikasi, interval dan waktu aplikasinya. 

7. Panen

Panen dilakukan setelah berumur + 30 hari setelah tanam, dengan cara mencabut tanaman sampai akarnya atau memotong pada bagian pangkal tanaman sekitar 2 cm di atas permukaan tanah.

8. Pasca Panen 

Pasca panen terutama diarahkan untuk menjaga kesegaran kangkung, yaitu dengan cara menempatkan kangkung yang baru dipanen di tempat yang teduh atau merendamkan bagian akar dalam air dan pengiriman produk secepat mungkin. 


 

No Pengamatan Ulangan Handtraktor Mini Traktor
Singkal Rotari singkal 
1 Lebar Bajakan 1 16 cm 17.2 cm 28.4
2 13 cm 20.8 cm 29.6
3 14 cm 21.4 cm 31.8
4 13 cm 18.4 cm 33
5 14 cm 17.2 cm 35.6
Rerata 0.14 m  0.19 m 0.3168 m
2 Kecepatan 1 0.50 m/s 0.49 m/s 34.15 m/s
2 0.50 m/s 0.36 m/s
3 0.50 m/s 0.35 m/s
4 0.50 m/s 0.35 m/s
5 0.50 m/s 0.35 m/s
Rerata 0.50 m/s 0.37 m/s
3 KLT   0.011 ha/jam 0.0072 ha/jam 0.018
4 Luas Lahan   0.0025 ha 0.025 ha 0.015 ha
5 Waktu Kerja   8.58 menit 40,12 menit 37.49 menit
6 KLE   0.02 ha/jam  0.03 ha/jam 0.0024 ha/jam
7 Bahan Bakar Terakai   80 lt/ha 12 lt/ha 66.7 lt/ha
8 5 Putaran Roda Traksi        
  ˗ Saat Pengolahan   7.08 m   14.7 m
  ˗ Tanpa Beban   8.01 m   14.94 m
9 SI   12%   2%

 tolong di koment..........






Tidak ada komentar:

Posting Komentar