LAPORAN PRAKTIKUM
MEKANISASI PERTANIAN
Agroteknologi
D
Disusun oleh:
BOIDI IRIANTO JUANDRI MANIK
1206113706
LABORATORIUM TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2014
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur penulis ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang memberikan
Rahmat dan Karunia Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan laporan praktikum Mekanisasi
Pertanian ini.
Laporan
ini dibuat berdasarkan pelaksanaan
praktikum, sehingga isi dari laporan ini adalah
hasil dari praktikum yang dilakukan,yaitu melihat efisiensi penggunaan traktor
dalam pengolahan tanah, penggunaan alat dan mesin penyemprot, serta melakukan
budidaya tanaman kangkung.
Penulis
mengucapkan terima kasih
kepada asisten dosen dan seluruh pihak yang membantu penyelesaian penulisan
laporan ini. Dan penulis mengharapkan laporan ini bermanfaat bagi kita semua,
terutama hal memanfaatkan alat dan mesin pertanian dalam kegiatan budidaya
pertanian.
Pekanbaru , Mei 2014
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR.................................................. i
DAFTAR ISI............................................................ ii
DAFTAR GAMBAR.................................................... v
DAFTAR TABEL....................................................... vi
DAFTAR NOTASI..................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................ 1
1.2 Tujuan Praktikum............................................ 2
1.3 Manfaat Praktikum........................................... 2
1.4 Sistematika Penulisan..................................... 3
BAB II TEORI DASAR
2.1 Traktor.......................................................... 4
2.1.1
Defenisi Traktor 2 Roda.............................. 4
2.1.1.1 Ukuran
Traktor Dua Roda Menurut Kapasitas 5
2.1.1.2 Jenis Pekerjaan Yang Dilakukan
Traktor Dua Roda 6
2.1.1.3 Komponen Utama Traktor Dua Roda.......... 6
2.1.1.4 Jenis-jenis Alat Bantu Traktor Dua
Roda..... 7
2.1.2 Defenisi Traktor 4 Roda.............................. 9
2.1.2.1 Ukuran Traktor Empat Roda Menurut
Kapasitas 10
2.1.2.2 Jenis Pekerjaan Yang Dilakukan
Traktor empat Roda 10
2.1.2.3 Komponen Utama Traktor empat Roda...... 11
2.1.2.4 Jenis-jenis Alat Bantu Traktor
Empat Roda.. 12
2.2
Motor Bakar................................................... 13
2.2.1
Motor 2 Tak............................................. 13
2.2.2
Motor 4 Tak............................................. 14
2.3 Motor Diesel................................................... 14
2.4
Motor Bensin.................................................. 15
2.5 Oil Pelumas.................................................... 15
2.6 Maintanance/ Perawatan Traktor Roda
2 dan Roda 4 16
2.7 Macam-macam Pola Bajak............................... 16
2.8 Elemen Dasar Traktor...................................... 16
BAB III BAHAN DAN ALAT
3.1 Alat............................................................... 18
3.1.1
Bajak Singkal........................................... 18
3.1.2
Bajak Rotary............................................ 19
3.1.3
Stopwatch................................................ 19
3.1.4
Meteran................................................... 20
3.1.5
Gelas Ukur............................................... 20
3.1.6
Cangkul................................................... 20
3.1.7
Patok...................................................... 20
3.1.8
lahan....................................................... 21
3.2 Bahan........................................................... 21
BAB IV PROSEDUR KERJA
4.1 Prosedur Umum.............................................. 22
4.1.1
Cara Menghidupkan Traktor 2 Roda............. 22
4.1.2
Cara Menghidupkan Traktor 4 Roda............. 23
4.1.3
Cara Mematikan Traktor 2 Roda.................. 24
4.1.4
Cara Mematikan traktor 4 Roda................... 25
4.1.5
Cara Mengoperasikan Traktor 2 Roda........... 25
4.1.6
Cara Mengoperasikan Traktor 4 Roda........... 27
4.2 Proses Bajak Singkal Traktor 2 Roda.................. 28
4.2.1
Proses Bajak Rotary Traktor 2 Roda............. 28
4.3 Proses Bajak singkal Traktor 4 Roda.................. 29
4.4 Proses pembuatan Bedengan............................ 29
4.5 Penanaman Kangkung..................................... 30
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil.............................................................. 32
5.1.1 Hasil
Pengamatan Kinerja Traktor................ 32
5.2 Pembahasan................................................... 33
5.2.1 Hasil
Pengamatan Kinerja Traktor................ 33
BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan.................................................... 35
6.2 Saran............................................................ 35
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1.1
Hand Tractor........................................ 4
Gambar 2.1.1.3 Bagian
– bagian Hand Tractor............... 6
Gambar 2.1.2
Mini Tractor.......................................... 9
Gambar 2.1.2.3 Bagian
– bagian Mini Tractor................ 11
Gambar 3.1.1
Bajak Singkal....................................... 18
Gambar 3.1.2
Bajak Rotari......................................... 19
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Hasil
Pengamatan Kinerja Traktor.................... 32
DAFTAR NOTASI
KLT = Kapasitas Lapang Teoritis
(ha/jam)
KLE = Kapasitas Lapang Efektif
(ha/jam)
BBT = Bahan Bakar Terpakai (L/ha)
SI = Slip Roda (%)
V = Kecepatan Rata – Rata (m/s)
LP = Lebar Bajakan (m)
L = Luas Lahan Pengolahan (ha)
WK = Waktu Kerja (jam)
BB = Bahan Bakar Yang digunakan Saat
Pengolahan (lt)
L = Luas Tanah (ha)
Sb = Jarak tempuh traktor saat
pengolahan tanah dalam 5 putaran roda traksi (m)
So = Jarak tempuh traktor tanpa
beban(dalam mengolah tanah) dalam 5 putaran roda traksi (m)
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Perkembangan pembukaan lahan lebih
banyak menonjolkan persoalan kebutuhan tenaga. Tambahan tenaga dibutuhkan baik
berasal dari berasal dari hewan, mesin, maupun manusia. Guna mengatasi problema
yang dihadapi petani dalam pelaksanaan kegiatan pertanian seperti terbatasnya
fasilitas dan waktu yang tersedia untuk kegiatan pertanian serta meningkatnya
jumlah permintaan akan kebutuhan produksi pertanian dari tahun ke tahun dan sekaligus untuk meningkatkan mutu
dan efektivitas kerja dalam kegiatan pertanian. Sehingga dibentuklah suatu
bentuk kegiatan yang disebut dengan mekanisasi pertanian, yang mana arti dari
pada mekanisasi pertanian adalah suatu ilmu yang mempelajari, penguasaan dan
pemanfaatan bahan dan tenaga alam untuk mengembangkan daya kerja manusia dalam
bidang pertanian untuk kesejahteraan umat manusia.
Ruang lingkup dari mekanisasi pertanian
adalah:
1.
Bidang
mesin, Bidang mesin-mesin budidaya pertanian yang menelaah persoalan penggunaan
tenaga dan alat-alat untuk pertanian
2.
Bidang
teknik tanah dan air, yang menelaah persoalan - persoalan dalam hubungannya dengan
dengan keadaan teknik tanah dan air.
3.
Bangunan
dan lingkungan pertanian (structure and environment) dan teknik pengolahan
pangan (food and process enginering)
4.
Teknologi
informasi dan kelistrikan dan teknologi-teknologi yang baru muncul (emerging
technologies)
1.2
Tujuan
Praktikum
Ada
pun tujuan dari kegiatan praktikum mekanisasi pertanian ini adalah;
1.
Praktikum
ini bertujuan agar mahasiswa dapat mengetahui jenis-jenis alat dan mesin
pertanian, dapat mengoperasikan dengan baik dan benar, serta dapat menghitung
efektifitas penggunaan peralatan dan mesin pertanian.
2.
Mengajarkan
mahasiswa cara membudidayakan yang benar dan bertanggung jawab atas apa yang dikerjakan.
1.3
Manfaat Praktikum
Adapun manfaat dari pada kegiatan
praktikum mekanisasi pertanian ini adalah:
1.
Mahasiswa
mampu menjelaskan mesin-mesin pertanian yang digunakan dalam kegiatan budidaya
pertanian
2.
Mahasiswa dapat menentukan jenis peralatan mana yang tepat
digunakan dalam suatu lahan pertanian
3.
Mahasiswa mampu mengatasi permasalahan yang
terjadi pada mesin pertanian
jika terjadi kendala di lapangan.
4.
Dan
mahasiswa mampu mengoperasikan mesin-mesin pertanian dengan tepat dan benar.
1.4 Sistematika
Penulisan
Bab I Pendahuluan membahas
tentang latar belakang, tujuan praktikum, dan manfaat praktikum.
Bab II Teori Dasar membahas tentang defenisi traktor roda dua dan roda
empat, motor bakar yang 2 tak dan 4 tak, motor diesel, motor bensin, oli
pelumas, perawatan traktor roda 2 dan roda 4, macam – macam pola bajak, serta
elemen dasar traktor.
Bab III Bahan dan Alat membahas tentang alat meliputi bajak singkal,
bajak rotary, stopwatch, meteran, gelas ukur, cangkul, patok, lahan. Dan bahan
yang meliputi benih kangkung, pupuk NPK dan pupuk kandang.
Bab IV Prosedur Kerja membahas tentang Prosedur umum yaitu cara
menghidupkan dan cara mematikan traktor serta cara mengoprasikannya, proses
bajak singkal dan rotary pada traktor roda 2 dan roda 4, proses pembuatan
bedengan dan penanaman kangkung.
Bab V Hasil dan Pembahasan membahas tentang hasil dan pembahasan dari
data yang didapat.
Bab VI Penutup membahas tentang kesimpulan dan saran untuk praktikum
yang telah dilaksanakan.
BAB
II
TEORI
DASAR
2.1 Traktor
Traktor merupakan sumber tenaga yang
penting dalam pertanian modern. Traktor pertanian dapat digolongkan menjadi dua
golongan besar yaitu traktor roda empat (traktor besar) dan traktor roda 2 (Hand
Traktor).
2.1.1 Defenisi
Traktor Roda Dua
Traktor roda dua atau yang sering kita kenal dengan traktor tangan ( Hand Tractor ) umumnya digunakan pada lahan yang sempit dan banyak digunakan petani di Indonesia, karena dapat berputar dengan tajam atau lintasan berputar yang sempit jika
Gambar 2.1.1 Hand tractor (traktor roda dua)
dibandingkan dengan traktor roda empat.
Traktor tangan menggunakan motor satu silinder dengan daya 5-15 Hp, bahan bakar
yang digunakan umumnya solar dan ada juga bensin atau minyak tanah. Motor penggerak dipasang pada kerangka dengan
empat baut pengencang. Motor dapat digeser ke arah
depan dan belakang untuk memperoleh keseimbangan traktor dan untuk menyesuaikan
ukuran sabuk. Untuk menghidupkan traktor tangan ini digunakan engkol. Sedangkan
untuk traktor dengan motor bensin digunakan tali starter.
Kerangka pada traktor tangan berperan sebagai tempat
kedudukan motor penggerak, unit transmisi dan bagian lainnya. Daya pada motor penggerak
disalurkan melalui poros engkol ke kopling utama melalui sabuk V. Kopling utama
meneruskan daya tersebut ke susunan roda gigi transmisi untuk menggerakkan
poros roda dan poros rotary. Di samping
untuk menyalurkan daya, unit transmisi juga berfungsi untuk mengatur kecepatan
traktor.
2.1.1.1
Ukuran Traktor Dua Roda Menurut
Kapasitas.
1.
General
purpose traktor.
Jenis
traktor ini dirancang untuk melaksanakan pekerjaan yang bersifat umum. Berdaya
kecil sampai berdaya besar, kedudukan poros roda relatif rendah.
2.
Special
purpose traktor.
Jenis
traktor ini dirancang untuk melaksanakan pekerjaan yang lebih khusus. Mudah
dirangkai dengan peralatan yang khusus (misalnya dipasang alat/mesin pengolah
tanah, pemeliharaan tanaman, pemanenan untuk traktor khusus pertanian).
Kedudukan poros roda (ground clearance) tinggi jarak roda kiri dan kanan (wheel
base) dapat diatur.
2.1.1.2
Jenis Pekerjaan Yang Dilakukan Traktor
Dua Roda
1.
Pengolahan
tanah pertama.
2.
Pengolahan
tanah kedua
3.
Menggemburkan tanah
4.
Mengolah
lahan di sawah
2.1.1.3
Komponen Utama Traktor Dua Roda
1.
Handle
stang
2.
Tuas
gas
3.
Handel
stang bantu
4.
Tuas
porsneling utama
5.
Tuas
kopling utama
6.
Tuas
porsneling rotary
7.
Tool
box
8.
Rantai
penggerak rotari
9.
Bak
transmisi
10.
Tuas kopling kemudi
Tuas kopling kemudi
Gambar 2.1.1.3 Bagian - bagian hand tractor
11.
Tuas
pengatur dalam bajakan
12.
Kunci
pengatur kedalaman rotari
13.
Penggantung
unit rotari
14.
Penutup
samping
15.
Bumper
16.
Pemberat
17.
Kerangka
depan
2.1.1.4
Jenis-jenis Alat Bantu Traktor Dua Roda
a)
Unit
roda.
1.
Roda
ban, berfungsi untuk transportasi atau dijalan raya dan untuk membajak tanah di lahan kering, bentuk permukaan roda
beralur agak dalam untuk mencegah slip roda.
2.
Roda
pengatur kedalaman bajakan, terdapat pada bagian belakang traktor berupa roda kecil, yang merupakan
pelengkap dari unit bajak rotari. Roda ini digunakan pada saat pengolahan lahan
kering dan untuk pengolahan lahan sawah, roda pengatur dalam bajakan dengan
menggunakan tali skid atau tapak titik
yang terpasang pada bagian belakang traktor agar tidak terbenam dalam lumpur.
3.
Roda
besi, umumnya digunakan pada saat bekerja di lahan
sawah namun ada juga roda besi yang digunakan untuk membajak lahan kering. Roda
besi berfungsi untuk mengatasi terjadinya slip roda. Traktor hidrotiller atau traktor kura-kura yang
dioperasikan pada lahan sawah dalam, roda besi sekaligus berfungsi sebagai alat
pengolahan tanah.
4.
Roda
apung, di gunakan untuk mengolah lahan sawah, yang dalam bentuk roda pada
bagian siripnya lebih besar, berongga di dalamnya berisi udara.
b)
Unit
Equipment/ Peralatan Lainnya.
1.
Bajak
Singkal, bajak singkal digunakan untuk
pengolahan tanah pertama, yaitu memotong dan membalikkan tanah serta vegetasi
yang ada pada permukaan tanah yang akan diolah. Berdasarkan arah jatuhnya tanah
yang terpotong, bajak singkal ada dua macam yaitu
bajak singkal pemotong tanah ke sebelah
kanan dan bajak singkal yang dapat membalikkan tanah dua arah yaitu ke kiri atau ke kanan.
2.
Bajak
rotary, bajak rotary digunakan untuk pengolahan tanah pertama dan dapat juga
digunakan untuk pengolahan tanah kedua, dengan hasil olahan tanah halus dan
rata. Bajak rotary terdiri dari beberapa pisau ( 16-24 pisau ) yang menempel
pada sumbu rotary dan berputar selama kegiatan pengolahan tanah. Perputaran
pisau rotary yang dipasang pada traktor tangan penyaluran tenaganya dengan
sistem rantai penyalur tenaga, sedangkan yang terpasang pada traktor roda empat diambil langsung dari
putaran poros mesin melalui PTO. Posisi putaran pisau rotary dapat diubah
sesuai dengan hasil pengolahan tanah yang dikehendaki.
3.
Gelebeg,
adalah alat pengolahan tanah yang
dipasang pada penggandeng traktor. Gelebeg
dapat juga digunakan untuk pengolahan tanah pertama mau pun kedua.
4.
Ridger,
adalah alat untuk membuat guludan
di lahan kering yang sudah diolah. Ridger
dipasang pada posisi di depan poros roda.
5.
Trailler,
digunakan untuk mengangkut alat-alat bantu traktor, sarana produksi maupun
hasil produksi.
6.
Transplanter,
adalah alat untuk menanam bibit pada sawah yang biasanya disemai di tempat yang
khusus yang disebut kotak semai.
7.
Seed
Drill, digunakan untuk menabur benih ke sawah sepanjang alur seed drill dapat
menyebar benih 4-8 jalur dengan ditarik traktor tangan.
8.
Ponton
/ pelampung, terdapat
pada traktor hidrotiller, yang berfungsi sebagai pengapung traktor sehingga
dapat dioperasikan pada sawah dalam.
2.1.2 Defenisi
Traktor empat Roda
Traktor mini, merupakan traktor roda 4 dengan daya sekitar 12-15 Hp di mana dalam mengoperasikannya atau mengendarai sama dengan mengendarai mobil yang dilengkapi dengan stir kemudi sebagai pengendali arah dengan operator duduk di tempat duduk operator. Berbeda dengan traktor tangan
Gambar 2.1.2 Mini tractor (traktor roda empat)
dalam
mengoperasikannya operator ikut berjalan dengan memegang handle stang. Komponen
atau unit-unit yang digunakan hampir sama dengan traktor tangan. Pada traktor mini dilengkapi dengan
poros PTO ( power take Of ) sehingga untuk kepentingan tertentu seperti tenaga
untuk memutar bajak rotary dapat diambilkan langsung dari putaran poros mesin (
PTO ).
2.1.2.1
Ukuran Traktor empat Roda Menurut Kapasitas
Traktor roda empat merupakan traktor
yang mempunyai dua buah poros roda (beroda empat), sesuai dengan namanya maka
ukuran traktor ini relatif lebih kecil, yaitu mempunyai panjang berkisar
1790-2070mm, lebar berkisar 995-1020 mm, berat 385-535, dan daya berkisar
12,5-20 HP. Pada elemennya traktor jenis ini digerakkan oleh motor diesel dua
silinder atau lebih. Mempunyai 6 kecepatan (persneling) maju, dan 2 kecepatan
mundur, yang dibedakan menjadi 4 macam kecepatan rendah (termasuk kecepatan
mundur) dan 4 macam kecepatan tinggi (temasuk kecepatan mundur). Kecepatan
kerja berkisar antara 0,94-4,79 km/jam dan kecepatan transpor antara 7,54-13,31
km/jam. Traktor jenis ini dilengkapi
dengan PTO ( Power Take Off ) three point hitch ( tiga titik penggandengan /
sistem mounted ). Pada umumnya konstruksi traktor mini tidak banyak berbeda dengan
traktor besar , perbedaannya hanya terdapat pada dayanya saja. Traktor jenis
ini banyak dimiliki oleh petani.
2.1.2.2
Jenis Pekerjaan Yang Dilakukan Traktor
Empat Roda
1.
Meratakan
atau menimbun tanah pada pembukaan tanah hutan
2.
Mengolah
tanah di rawa - rawa
3.
Untuk
pengolahan tanah di lahan
kering
4.
Untuk
pengolahan tanah di sawah
5.
Untuk
perawatan dan penanaman.
2.1.2.3
Komponen Utama Traktor Empat Roda
1.
Knalpot
2.
Pedal
rem
3.
Tumpuan
kaki
4.
Pedal
pengunci diferensial
5.
Panel
instrumen
6.
Bumper
7.
Radiator
8.
Motor
penggerak
9.
Saringan
udara
10.
Tangki bahan bakar
Tangki bahan bakar
Gambar 2.1.2.3 Bagian - bagian mini tractor
11.
Tuas
gas pengatur gas
12.
Setir kemudi
13.
Tuas
persneling utama
14.
Tuas
persneling PTO
15.
Tuas
pengatur hidrolik
16.
Tempat
duduk operator
17.
Spatbor
18.
Poros
PTO
19.
Ban
belakang
20.
Roda
belakang
21.
Rem
22.
Bak
transmisi
23.
Batang
rem
24.
Tuas
persneling
25.
Pedal
kopling
26.
Bak
gigi kemudi
27.
Motor
starter
28.
Roda
depan
29.
Ban
belakang
30.
Dinamo
amper
31.
Aki
2.1.2.4
Jenis-jenis Alat Bantu Traktor Empat
Roda
1.
Bajak
singkal ( mold board plow )
2.
Bajak
piringan ( disk plow )
3.
Bajak
rotari atau bajak putar ( rotary plow )
4.
Bajak
pahat ( chisel plow )
5.
Bajak
tanah bawah ( sub soil plow )
2.2 Motor
Bakar
Motor bakar
dibagi menjadi 4 jenis yaitu motor 2 tak, motor 4 tak, motor diesel dan motor
bensin.
2.2.1 Motor
2 Tak
Adalah mesin yang memerlukan dua kali
langkah torak ( satu kali ke atas/ascending
stroke dan satu kali ke bawah
/discending stroke ) untuk memperoleh
satu kali usaha di ruang
pembakaran. Ada dua langkah dalam
motor 2 tak yaitu :
1.
Langkah
atas
Torak
bergerak ke atas maka di ruang
pembakaran akan terjadi kompresi dan dengan adanya loncatan bunga api listrik pada busi, akan terjadi
pembakaran bahan bakar di ruang pembakaran. Di ruang karter, dengan adanya gerakan torak ke
atas, volumenya bertambah besar dan tekanannya menjadi lebih kecil dari udara
di luar, sehingga udara luar masuk ke
karter melalui karburator dan terjadilah percampuran udara dan bahan bakar di ruang karter.
2.
Langkah
bawah.
Torak
bergerak ke bawah maka di ruang pembakaran terjadi langkah usaha. Pada saat
torak mencapai lubang pembuangan (exhaust
prt), sisa pembakaran akan keluar dan pada saat torak mencapai lubang
pembilasan (scavenging port),
campuran bahan bakar dan udara dari ruang karter masuk ke ruang pembakaran. Di
ruang karte volumenya akan turun dan tekanannya bertambah besar, sehingga
campuran udara dan bahan bakar akan masuk ke ruang pembakaran melalui lubang
pembilasan.
2.2.2 Motor
4 Tak
Four stroke engine adalah sebuah mesin
di mana untuk menghasilkan sebuah tenaga memerlukan empat
poros langkah naik turun piston, dua kali rotasi kruk as, dan satu putaran
piston noken as (camshaft)
2.3 Motor
Diesel
Siklus
Diesel (siklus udara tekanan konstan)
1.
Langkah
isap (intake)
Pada
langkah ini klep pemasukan (intake) terbuka dan klep pengeluaran (exhaust)
tertutup. Piston bergerak dari TMA ke
TMB, udara murni dihisap masuk ke ruang silinder.
2.
Langkah
kompresi (compression)
Pada
langkah ini klep masuk dan pembuangan tertutup. Piston bergerak dari TMB ke
TMA. Udara murni di tekan sampai 15 Atm atau lebih. Pemasukan kalor, bahan
bakar di semprotkan masuk ke silinder melalui injektor dengan tekanan tinggi,
sehingga terjadi pembakaran dan terjadi pada tekanan konstan.
3.
Langkah
usaha/kerja (power)
Pada
langkah ini klep pemasukan dan pengeluaran tetap tertutup karena adanya
pembakaran tekanan meningkat sehingga piston terdorong dan menghasilkan kerja.
Piston bergerak dari TMA ke TMB.
4.
Langkah
pembuangan sisa pembakaran (exhaust)
Pada
langkah ini klep pemasukan tertutup dan klep pengeluaran terbuka, piston
bergerak dari TMB ke TMA mendesak keluar sisa pembakaran.
Sistem
bahan bakar pada motor diesel yaitu :
1.
Tangki
bahan bakar (solar)
2.
Pompa
bahan bakar (tekanan rendah)
3.
Pompa
injeksi (tekanan tinggi)
4.
Noozle injeksi.
2.4 Motor
Bensin
Motor bensin adalah motor yang
menggunakan bensin sebagai bahan bakarnya dan menggunakan busi. Motor bensin
terdiri dari motor bensin dua tak dan empat tak. Langkah yang terjadi pada
motor bensin dua tak adalah :
1.
Langkah
masuk (intake), yaitu piston bergerak dari TMA ke TMB
2.
Langkah
penyaluran (transfer/exhaust), yaitu piston bergerak dari TMB ke TMA
Sementara pada motor bensin 4 tak
langkah yang terjadi adalah langkah tekan, langkah tenaga, langkah masuk,
langkah tekan, langkah tenaga, dan langkah buang.
2.5 Oil
Pelumas
Fungsi
sistem pelumasan adalah untuk :
1.
Mengurangi
gaya gesekan pada bagian-bagian yang bergerak.
2.
Menjaga
logam dari keausan dan membersihkan
kotoran akibat gesekan.
3.
Meredam
suara.
4.
Pendingin.
5.
Dapat
sebagai seel.
Berdasarkan kekentalannya yang biasa
menggunakan standar kekentalan dari SEA (Society of Automotive Enginers), yaitu
nilai makin besar semakin kental.
1.
SAE
10 untuk sistem hidrolis atau rem
2.
SAE
30 untuk sistem engine
3.
SAE
90 untuk sistem transmisi
2.6 Maintenance/ Perawatan Traktor Roda 2 dan Roda
4
Untuk menjaga akan keutuhan traktor dan
komponen – komponen utamanya, maka perlu dilakukan perawatan. Perawatan antara traktor roda 2 dan roda 4 itu tidak
jauh berbeda atau boleh dibilang sama. Yaitu mulai dari perawatan bagian traktor paling besar
sampai pada bagian yang paling kecil sekalipun. Supaya kondisi traktor tetap
dalam kondisi baik dan selalu
bisa digunakan di lapangan.
2.7 Macam-macam
Pola Bajak
Macam- macam pola bajak adalah pola
spiral, pola tepi, pola tengah dan pola alpha untuk mendapatkan hasil olahan atau
bajakan yang baik sangat ditentukan dari pekerjaan pembuatan garis atau lajur
lintasan pertama yang lurus menjadi pedoman untuk lintasan kedua dan
seterusnya.
2.8
Elemen Dasar Traktor
Elemen dasar traktor empat roda adalah
1. kunci kontak (saklar utama)
2. saklar lampu depan
3. saklar lampu sein
4. tombol klakson
5. indikator pemanas mesin
6. indikator pengisian accu
7. indikator temperatur air
8. indikator sirkulasi oli pelumas
9. tuas dekompresi
10.
tachometer
dan meter jam
11.
skring
untuk traktor dua roda adalah:
1. handle stang
2. tuas gas
3. tuas kopling
4. rantai penggerak rotari
5. bak transmisi
6. tuas pengatur dalam bajakan
7. pemberat
8. bumper
9. kerangka depan
BAB
III
ALAT
DAN BAHAN
3.1
Alat
Alat – alat yang digunakan pada praktikum mekanisasi pertanian adalah:
3.1.1 Bajak Singkal
Bajak singkal adalah alat yang digunakan pada pelaksanaan praktikum dengan menggunakan traktor roda dua dan roda empat. Bajak singkal digunakan pada pengolahan lahan pertama. Bajak singkal yang digunakan pada traktor ada dua yaitu bajak singkal satu arah yang membalikkan tanah pada satu arah dan bajak singkal dua arah yang membalikkan tanah pada dua arah.
Gambar 3.1.1 Bajak singkal
3.1.2
Bajak Rotari
Bajak rotari digunakan pada pelaksanaan praktikum dengan menggunakan traktor roda dua. Bajak rotari dapat digunakan pada pengolahan tanah pertama dan pengolahan tanah kedua. Penggunaan bajak rotari ini bertujuan untuk menggemburkan tanah yang sudah diolah dengan bajak singkal. Bajak rotari ini terdiri atas pisau bajak, poros putar untuk memutar, motor sebagai tempat pisau bajak, dan roda pengatur kedalaman bajak yang digunakan untuk mengatur kedalaman pengolahan lahan.
Gambar 3.1.2 Bajak rotari
3.1.3
Stopwatch
Stopwatch adalah alat yang digunakan
untuk mengukur waktu selama alat dan mesin pertanian bekerja. Stopwatch yang
digunakan pada pelaksanaan praktikum ini adalah dengan menggunakan handphone. Stopwatch digunakan pada pelaksanaan
praktikum pada pengolahan tanah dengan bajak roda dua dan roda empat. Stopwatch
digunakan untuk mengukur lamanya waktu kerja traktor roda dua dan roda empat..
3.1.4
Meteran
Meteran digunakan untuk mengukur luas lahan yang akan diolah,
mengukur luas bedengan,
menentukan ukuran gundukan atau bedengan pada pelaksanaan budidaya kangkung.
3.1.5
Gelas
Ukur
Gelas ukur digunakan pada pelaksanaan
praktikum untuk mengukur banyaknya bahan bakar terpakai pada traktor roda dua
dan traktor roda empat.
3.1.6
Cangkul
Cangkul
digunakan pada pelaksanaan praktikum pada saat pembuatan bedengan atau gundukan
tanah untuk budidaya tanaman kangkung. Cangkul juga digunakan untuk menggemburkan tanah setelah diolah dengan
bajak singkal. Selain itu cangkul juga digunakan karena pada pelaksanaan
pengolahan tanah, karena pengolahan tanah dengan menggunakan traktor roda dua
dan roda empat tidak memiliki waktu yang cukup.
3.1.7
Patok
Patok
digunakan dalam pelaksanaan praktikum untuk memberikan tanda pada lahan yang
akan diolah dengan traktor. Patok juga digunakan untuk memberikan tanda pada
ukuran bedengan atau gundukan, memberikan tanda pada lubang tanam dan
memberikan tanda sebagai batas untuk lahan masing-masing kelompok.
3.1.8
Lahan
Lahan adalah tempat yang digunakan
dalam membudidayakan tanaman kangkung.
3.2
Bahan
Bahan
yang digunakan pada pelaksanaan praktikum ini adalah benih tanaman kangkung darat, pupuk
kandang dan pupuk NPK.
BAB
IV
PROSEDUR
KERJA
4.1 Prosedur
Umum
Adapun yang
menjadi prosedur umum pada prosedur kerja laporan praktikum ini adalah:
4.1.1 Cara
Menghidupkan Traktor 2 Roda
Dalam menghidupkan traktor tangan
yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:
- As kopling utama di posisikan OFF , sehingga traktor tidak berjalan pada saat dihidupkan.
- Untuk keamanan, semua tuas perseneling dibuat pada posisi netral.
- Kran bahan bakar dibuka, sehingga terjadi aliran bahan bakar ke ruang pembakaran.
- Gas dibesarkan pada posisi start, sehingga ada aliran bahan bakar (solar) yang cukup banyak di ruang pembakaran.
- Tuas dekompresi ditarik dengan tangan kiri, untuk menghilangkan tekanan di ruang pembakaran pada saat engkol diputar.
- Engkol dimasukkan ke poros engkol, lalu putar engkol searah jarum jam beberapa kali, agar oli pelumas dapat mengalir ke atas melumasi bagian-bagian traktor. Biasanya dilengkapi dengan indikator, untuk menunjukkan adanya aliran pelumas.
- Putaran engkol dipercepat, sehingga akan menghasilkan cukup tenaga untuk menghidupkan motor.
- Tuas dekompresi dilepas, untuk menghasilkan tekanan, sementara engkol masih tetap diputar sampai motor hidup.
- Setelah motor hidup, engkol akan terlepas sendiri dari poros engkol. Hal ini disebabkan bentuk pengait engkol yang miring.
10.
Posisi tuas gas digeser pada posisi idle atau stasioner
11. Motor di hidupkan tanpa beban kurang lebih selama 2 -
3 menit, agar proses pelumasan dapat berjalan dengan baik.
Traktor siap untuk dioperasikan.
4.1.2 Cara
Menghidupkan Traktor 4 Roda
1.
Naik ke atas traktor dengan posisi badan
maju, dan pandangan melihat bagian pengendali. Hati-hati tidak boleh menyentuh
bagian pengendali, baik tangan maupun kaki.
2.
Duduk yang baik di tempat duduk, karena
seluruh anggota badan, diperlukan untuk mengendalikan traktor.
3.
Semua
saklar diposisikan OFF, untuk menghemat strom accu pada saat kunci kontak pada
posisi ON.
4.
Semua
tuas dan pedal netral. Sehingga pada saat traktor dihidupkan, seluruh peralatan
tidak berjalan.
5.
Masukkan
kunci kontak dan putar ke kanan ke arah ON.
6.
Lihat
apakah lampu indikator pengisian accu dan indikator sirkulasi oli pelumas
menyala.
7.
Putar
kunci kontak ke kanan
ke arah PREHEAT selama kurang lebih 10-20 detik. Atau sampai indikator pemanas
mesin menyala, sebagai tanda ruang pembakaran sudah cukup panas. Dengan
panasnya ruang pembakaran akan mempermudah terjadinya proses pembakaran.
8.
Injak
penuh pedal kopling, untuk menjaga agar traktor tidak berjalan pada saat di
starter.
9.
Geser
tuas gas pada posisi START
atau tuas tinggi.
10.
Putar
kunci kontak ke kanan
penuh ke arah START, sehingga motor starter akan memutar
motor penggerak.
11.
Setelah
motor hidup, segera lepaskan kunci kontak, sehingga kunci kontak secara
otomatis kembali ke posisi ON. Untuk
mematikan motor starter.
12.
Setelah
motor hidup, lampu indikator pengisian accu dan indikator sirkulasi oli pelimas
mati.
13.
Kecilkan
gas ke posisi ideal.
14.
Lepaskan
pedal kopling pelan-pelan, dan traktor siap untuk di operasikan di lapangan.
4.1.3 Cara
Mematikan Traktor 2 Roda
Dalam
mematikan traktor roda dua yang harus dilakukan adalah :
- Sebelumnya lepaskan beban motor.
- Gas dikecilkan pada posisi “idle” atau stasioner, sehingga putaran mesin akan pelan, selama 2-3 menit.
- Tuas gas digeser pada posisi “stop”, hingga motor mati karena tidak ada aliran bahan bakar ke ruang pembakaran.
- Kran bahan bakar ditutup.
4.1.4 Cara
Mematikan Traktor 4 Roda
1.
Lepaskan
beban motor.
2.
Kecilkan
gas pada posisi idle atau stationer, sehingga putar mesin akan pelan, selama 1
menit
3.
Netralkan
seluruh bagian pengendali, tuas hidrolik pada posisi turun.
4.
Geser
tuas gas pada posisi stop, sehingga motor mati karena tidak ada aliran bahan
bakar ke ruang pembakaran.
5.
Setelah
motor mati, putar kunci kontak ke posisi OFF lalu cabut
6.
Pasang
pengunci rem sebelum meninggalkan traktor.
4.1.5 Cara
Mengoperasikan Traktor 2 Roda
A. Tanpa
gandengan
1.
Periksa
engine dan semua bagian traktor sehingga yakin dalam kondisi baik. Pasangkanlah
tuas standar.
2.
Yakinkan
bahwa tuas persneling dalam posisi netral dan kopling utama dalam posisi tak
tersambung. Kemudian motor dinyalakan dengan mengengkol.
3.
Naikkan
putaran motor dengan cara mengatur tuas gas yang terletak pada stang kemudi
kanan.
4.
Setelah
melepaskan tuas standar, peganglah stang kemudi dengan sedikit menekannya
sehingga batas pinggang agar diperoleh keseimbangan. Pasangkanlah tuas persneling
pada kecepatan yang di inginkan.
5.
Dengan
satu tangan masih tetap memegang stang kemudi tangan yang lainnya memasangkan
kopling utama sehingga traktor bergerak
6.
Segera
kedua tangan memegang stang kemudi dan ikuti gerak traktor dengan melangkah
7.
Membelokkan
arah dapat dilakukan dengan menekan kopling pada stang kemudi. Bila belok ke
kanan maka tekanlah tuas kopling kanan dan bila ingin belok ke kiri maka tekanlah tuas kopling kiri.
8.
Untuk
gerak mundur, turunkanlah putaran motor, tarik tuas kopling utama sehingga
traktor berhenti,
kemudian pasangkan pordenling pada posisi reverse
9.
Pasangkan
kopling utama traktor akan mundur, posisi kaki sebelah kanan berada di atas rotari atau singkal. Kaki sebelah
kiri melangkah mundur sesuai dengan kecepatan traktor. Pastikan bahwa traktor
dapat dihentikan setiap saat pada waktu
mundur.
10.
Untuk
menghentikan tarik tuas kopling utama, putar tuas gas sehingga motor dalam
putaran idle, pasangkan tuas persneling pada posisi netral.
11.
Pasangkan
tuas standar, dan matikan motor penggerak dengan memperkecil gas.
B. Dengan
gandengan
Mengemudikan traktor dengan gandengan
harus disertai dengan kemampuan memperkirakan posisi roda gandengan karena
operator akan duduk di atas
gandengan pada posisi terjauh dari stang kemudi. Pada saat membelok operator
terkadang harus mempergunakan satu tangan untuk mengemudi (sambil menekan
kopling pada stang yang dipegang). Mengemudikan traktor tangan gandengan
diperlukan untuk transportasi dijalan raya/pedesaan baik dari tempat
penyimpanan traktor / garasi ke lokasi pekerjaan.
4.1.6 Cara
Mengoperasikan Traktor 4 Roda
1.
Periksa
mesin dan semua bagian traktor terutama bahan bakar, pelumas dan air radiator,
sehingga yakin dalam kondisi siap dioperasikan, naiklah dari sebelah kiri
traktor.
2.
Duduklah
pada jok, dan kondisikan tuas persneling dalam kondisi netral.
3.
Rangkaikan
pedal rem kiri dan kanan menjadi satu.
4.
Hidupkan
traktor, untuk pemanasan mesin sebelum mesin dihidupkan tekan pijar pemanas
beberapa saat, baru mesin dihidupkan dengan menggunakan starter.
5.
Perhatikan
susunan persneling/gigi.
6.
Injak
pedal kopling (dengan kaki kiri) sedalam-dalamnya, masukkan persneling utama
(dengan tangan kiri).
7.
Naikkan
putaran motor dengan menginjak pedal gas kaki (dengan kaki kanan). Atau
menaikkan tuas gas tangan (dengan tangan kanan) untuk transportasi sebaiknya
menggunakan gas kaki.
8.
Periksalah
di sekeliling anda aman, perlahan angkat
kaki kiri dari pedal kopling sampai setengah, sehingga traktor bergerak tanpa
terhentak, setelah bergerak maju lepaskan kaki anda dari pedal kopling.
9.
Tetap
jaga arah penglihatan lurus ke depan
dan dua tangan tetap mengendalikan setir.
10.
Untuk
gerak mundur, turunkan putaran roda dan injak pedal kopling dalam-dalam injak
pedal rem.
11.
Masukkan
persneling ke posisi reverse.
12.
Setelah
yakin daerah
mundur aman, maka injak pedal gas dan lepaskan pedal kopling secara
perlahan-lahan, maka traktor akan mundur dan pastikan bahwa traktor dapat
dihentikan setiap saat pada waktu
mundur.
13.
Untuk
menghentikan injak pedal kopling lepaskan pedal gas sehingga engine dalam
putaran idle. Pasang tuas persneling ke posisi
netral mulai dari tuas persneling utama kemudian tuas sub persneling (tanda gambar kura-kura dan
kelinci)
14.
Setelah
itu matikan engine dan turun dari sebelah kiri.
4.2 Proses
bajak Singkal traktor 2 Roda.
Pada traktor dua roda dapat menggunakan dua jenis bajak singkal yaitu
bajak singkal satu arah (one way moldboard plow) adalah jenis bajak singkal di mana pada waktu mengerjakan pengolahan
tanah akan melempar dan membalikkan tanah hanya dalam satu arah ke arah kanan atau ke kiri. Sedangkan bajak singkal dua arah
(two way/revesible moldbord plow). Adalah jenis bajak singkal di mana
pada waktu mengerjakan pengolahan tanah arah pelemparan dan pembalikan tanahnya
dapat diatur dua arah yaitu ke kiri
maupun ke kanan.
4.2.1 Proses
Bajak Rotary Traktor 2 Roda.
Pisau –pisau pada motor secara melingkar
hingga beban terhadap mesin merata dan dapat memotong tanah secara bertahap.
Pada waktu motor berputar dan alat bergerak maju pisau akan memotong tanah.
Luas tanah yang dipotong dalam sekali pemotongan tergantung pada kedalaman dan
kecepatan maju. Gerakan putaran motor yang berputar pisau-pisau di akibatkan daya dari motor yang
diteruskan melalui sistem penerusan daya khusus sampai ke motor tersebut.
Sistem penerusan daya untuk ukuran bajak putar kecil yang digerakkan dengan
traktor tangan biasanya menggunakan sistem hubungan roda cakra dengan rantai.
4.3 Proses
Bajak Singkal Traktor 4 Roda.
Proses bajak singkal pada traktor 4
roda tidak jauh berbeda dengan
traktor 2 roda, yang mana sama - sama menggunakan bajak singkal satu arah dan
bajak singkal dua arah. Bedanya hanyalah tenaga untuk menggerakkan bajak
tersebut. Di mana kapasitas kerja lebih cepat dengan menggunakan traktor 4 roda. Karena
menggunakan tenaga mesin yang lebih besar.
4.4 Proses
Pembuatan Bedengan.
1.
Setelah
tanah dibajak dengan bajak singkal dan diratakan, maka dibuatlah bedengan.
2.
Bedengan
dibuat dengan ukuran panjang 15 meter dan lebar 80 cm,
3.
Kemudian
tanah dibentuk gundukan dengan ketinggian 12 cm
4.
Jarak
antara bedengan adalah 3 meter, untuk tempat tanaman semangka menjalar.
4.5 Penanaman
kangkung.
a.
Pemupukan bedengan
1.
Bedengan
di pupuk dengan pupuk kandang yang mana dalam satu bedengan membutuhkan pupuk kandang sebanyak 6-10
karung pupuk dengan
ukuran karung 20 kg.
2.
Sebelum
pemupukan, bedengan diberi lobang atau dibelah menjadi dua bagian lalu pupuk di
tebar di tengah
bedengan, kemudian
ditimbun kembali membentuk
bedengan.
3.
Setelah
itu, bedengan ditaburi dengan pupuk dolomit dengan dosis 45 kg perbedengan.
Dengan tujuan untuk menetralkan Ph tanah.
4.
Kemudian
di diamkan selama 3-7 hari. Setelah itu bedengan digemburkan dengan menggunakan
bajak rotari, dengan
tujuan supaya pupuk kandang yang dibenam tadi tercampur rata pada bedengan.
b.
Penanaman
1.
Bedengan
dibuat larikan membujur sebanyak 4 larikan dengan jarak
tiap larikan 20 cm
2.
Lalu
taburkan bibit kangkung yang sudah disiapkan ke dalam larikan tersebut.
3.
Tutup
larikan yang sudah di beri bibit/ benih kangkung sampai bedengan kembali normal
.
4.
Kemudian
siram bedengan dengan air sampai kelembaban bedengan terjaga pada saat baru
penanaman bibit kangkung.
5.
Hal
yang perlu di perhatikan dalam penanaman adalah waktu penanaman sebaiknya dilakukan pada sore
hari.
6.
Lakukan penyiraman setiap hari untuk menjaga
kelembapan bedengan supaya tanaman kangkung dapat tumbuh dengan baik
BAB
V
HASIL
DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil
5.1.1 Hasil Pengamatan Kinerja Traktor
Hasil pengamatan diperoleh melalui
rumus berikut ini :
1.
K LT
= 0,36 (V x LP)
2.
KLE
= L / WK
3.
BBT
= BB / L
4.
SI
(%) = (1 – Sb / S0) x 100 %
Tabel 5.1.1 Hasil pengamatan kinerja traktor
5.2 Pembahasan
5.2.1 Hasil
Pengamatan Kinerja Traktor.
Dalam
kinerja
traktor dapat dikatakan bahwa perbedaan
akan daya kerja antar hand traktor dan mini traktor sangat berbeda. Berdasarkan hasil pengujian traktor tangan menggunakan
bajak singkal, bajak rotari dan bajak singkal pada mini traktor pada lahan maka
diperoleh hasil sebagai berikut: .
1. Lebar bajakan, dengan menggunakan hand
traktor dengan bajak singkal 0,14 dan dengan bajak rotary 0,19. Sedangkan dengan
mini traktor 0,3168. Hal ini menyatakan bahwa kemampuan dalam pengolahan tanah
lebih cepat dengan menggunakan mini traktor.
2. Kecepatan, dalam kerja traktor dengan
menggunakan bajak singkal pada hand traktor adalah 0,50 dan dengan bajak rotari
adalah 0.37 dan dengan bajak singkal dengan mini traktor adalah 34,15. Kecepatan
dalam pengolahan tanah dengan menggunakan traktor mini jauh lebih cepat dan
pengolahan pun menjadi maksimal.
3. KLT, pada kerja traktor dengan
menggunakan bajak singkal pada hand traktor adalah 0.011 ha/jam dan dengan menggunakan bajak rotari 0.0072 ha/jam sedangkan
dengan menggunakan bajak singklal pada mini traktor adalah 0.018.
4. Luas lahan yang diolah oleh traktor dengan menggunakan hand traktor dengan bajak singkal adalah
0.0025 ha dan dengan bajak rotari adalah 0.25 ha dan dengan mini
traktor dengan bajak singkal adalah 0.15 ha.
5. Waktu kerja yang terpakai pada saat
pengolahan dengan hand traktor
bajak singkal adalah 8.58 menit dan dengan bajak rotary 40.12 menit sedangkan
dengan menggunakan bajak singkal pada mini traktor adalah 37.49 menit.
6. KLE pada hand traktor dengan bajak
singkal adalah 0.02 ha/jam dan dengan bajak rotari adalah 0.03 ha/jam dan
dengan menggunakan bajak singkal pada mini traktor adalah 0.0024 ha/jam.
7. Bahan bakar yang terpakai dari
pengolahan lahan dengan bajak singakal pada hand traktor adalah 80 lt/ha dan
dengan menggunakan rotari adalah 12 lt/ha. Sedangkan dengan menggunakan bajak singkal pada mini traktor
adalah 66.7 lt/ha.
8. 5 putaran roda traksi pada mini traktor
dengan bajak singkal tidak diketahui. Pada saat pengolahan dengan bajak singkal, pada hand traktor adalah 7.08 meter
dan dengan rotary tidak ada sedangkan dengan bajak singkal pada mini traktor
adalah 14.7 meter. pada saat tanpa beban pada bajak singkal pada hand traktor
adalah 8.01 meter
dan dengan bajak rotari tidak ada sedangkan dengan bajak singkal pada mini
traktor adalah
14.94.
9. SI pada kerja bajak singkal hand
traktor adalah 12% dan dengan menggunakan
bajak singkal pada mini traktor adalah 2%.
BAB
VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan.
1.
Dalam
pengolahan lahan penggunaan traktor sangatlah membantu, di mana proses waktu kerja yang
dibutuhkan lebih singkat
dan lebih efektif dalam penggunaan tenaga.
2.
Dalam
penggunaan traktor, penggunaan mini traktor dalam pengolahan lahan merupakan cara
yang lebih efektif dan
lebih cepat daripada menggunakan hand traktor pada lahan
yang luas.
6.2 Saran.
Dalam kegiatan praktikum sebaiknya para mahasiwa dituntut lebih aktif dalam melakukan kegiatan praktikum
mekanisasi pertanian.
Hal ini bertujuan
supaya mahasiswa nantinya mampu menguasai dan tidak canggung dalam menggunakan alat pertanian nantinya di lapangan pekerjaan.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim I, 2012. www.google.com.
hand traktor yanmar
model te 550-n.htm. diakses tanggal 24
Mei 2014
Anonim II, 1980. Pembinaan industri pembuatan alat
dan mesin pertanian, kertas kerja pada pameran dan pertemuan alat dan mesin
pertanian rancangan IRRI. Jakarta.
Badan
Litbang Pertanian. 1981. Pengaruh Mekanisasi Pertanian pada Produktivitas,
Pendapatan dan Kesempatan Kerja. Prosiding Seminar Nasional.
Birowo,
AT. 1986. Strategi Pengembangan Mekanisasi Pertanian di Indonesia. Makalah pada
Seminar Mekanisasi Pertanian untuk Pembangunan : Perhimpunan Mekanisasi
Pertanian.
Dahono. 1997. Pengolahan Tanah Dengan Traktor
Tangan, Bagian Proyek Pendidikan Kejuruan Teknik IV, Jakarta.
Darmawidjaja,
I. (1961). Sekedar Sumbangan fikiran mengenai pengawetan tanah di Indonesia.
Konggres Nasional Ilmu Tanah I, Seksi IV, No. 10. BPLT, Bogor.
Darun, S., Matondang, Sumono. 1983. Pengantar
Alat dan Mesin-Mesin Perkebunan, Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara,
Medan.
Das. B.M.1993. Mekanika Tanah (Prinsip-Prinsip
Rekayasa Geoteknis). Penerbit : Erlangga. Jakarta.
Daywin
, F.J dan R.G Sitompul dan Imam Hidayat. 1999. Mesin-mesin budidaya pertanian
lahan kering. Proyek Peningkatan Perguruan Tinggi Institut Pertanian Bogor.
Bogor.
Hardjosentono,
M. 1996. Mesin-Mesin Pertanian. Bumi Aksara Jakarta.
Irwanto,
A.K. 1982. Alat dan Masin Budidaya Pertanian. Fakultas Teknik Pertanian.IPB.
Wijanto,
M.S. 1996. Memilih, Menggunakan, dan Merwat Traktor Tangan. Penebar Swadaya. Jakarta.
Sukirno.
1999. Mekanisasi Pertanian. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Purwadi,
T. 1999. Mesin dan Peralatan Pertanian. Universitas Gadjah Mada. yogyakart
Yunus, Y. 1996. Tanah dan
Pengolahannya. Alfabeta. Bandung.
LAMPIRAN
Proses sayuran
kangkung menjadi penggugah selera masakan lezat. Tidak hanya baik untuk menjadi
oseng-oseng saja, sayuran rebus lezat dibuat dengan sayuran baru - baru ini
dalam saus sangat pedas. Kangkung sederhana untuk mencari dan juga nilai yang
rendah-biaya. Ini budidaya kangkung tidak terlalu sulit untuk
dikembangkan.
A.
Macam-Macam Jenis Tanaman Kangkung
Ada dua cara
yang berbeda dalam budidaya tanaman kangkung ini, tergantung dari jenis tanaman
kangkung yang ditanam. Ada dua jenis tanaman kangkung yang dikenal berdasarkan
perbedaan habitatnya, yaitu:
· Kangkung darat (Ipomea reptans).
Kangkung darat ini hanya bisa tumbuh di lahan kering. Ciri-cirinya adalah batangnya lebih kecil dan berwarna putih
kehijauan, daunnya lebih tipis dan lebih lunak, bila dimasak lebih cepat
layu/matang, dan memiliki bunga yang berwarna putih bersih.
· Kangkung air (Ipomea aquatica).
Kangkung air ini dapat tumbuh di daerah basah seperti
parit, kolam atau genangan sawah. Ciri-cirinya adalah batangnya lebih besar,
berwarna hijau lebih gelap, daunnya lebih lebar dan sedikit keras, lebih lama
layu jika dimasak dan memiliki bunga yang berwarna putih kemerahan.
B.
Budidaya Kangkung Darat Secara Organik
Kangkung
(Ipomoea sp.) dapat ditanam di dataran rendah dan dataran tinggi.. Kangkung
merupakan jenis tanaman sayuran daun, termasuk kedalam famili Convolvulaceae.
Daun kangkung panjang, berwarna hijau keputih-putihan merupakan sumber vitamin
pro vitamin A. Berdasarkan tempat tumbuh, kangkung dibedakan menjadi dua macam
yaitu: 1) Kangkung darat, hidup di tempat yang kering atau tegalan, dan 2) Kangkung
air, hidup ditempat yang berair dan basah.
Petanian
Organik adalah sebuah bentuk solusi baru guna menghadapi kebuntuan yang
dihadapi petani sehubungan dengan maraknya intervensi barang-barang sintetis atas dunia
pertanian sekarang ini. Dapat dilihat, mulai dari pupuk, insektisida,
perangsang tumbuh, semuanya telah dibuat dari bahan-bahan yang disintesis dari
senyawa-senyawa murni (biasanya unorganik) di laboratorium. Pertanian organik dapat memberi perlindungan terhadap
lingkungan dan konservasi sumber daya yang tidak dapat diperbaharui,
memperbaiki kualitas hasil pertanian, menjaga pasokan produk pertanian sehingga
harganya relatif stabil, serta memiliki orientasi dan memenuhi kebutuhan hidup
ke arah permintaan pasar.
C.
Teknologi Budidaya
1. Benih
Pembibitan
tanaman kangkung darat dapat dilakukan secara generatif yaitu dari biji ataupun
secara vegetatif dengan stek pucuk batang. Kangkung darat dapat diperbanyak dengan biji. Untuk luasan satu hektar diperlukan benihsekitar
10 kg. Varietas yang dianjurkan adalah varietas Sutra atau varietas lokal yang
telah beradaptasi.
2. Persiapan Lahan
Lahan terlebih
dahulu dicangkul sedalam 20-30 cm supaya gembur, setelah itu dibuat bedengan membujur
dari Barat ke Timur agar mendapatkan cahaya penuh. Lebar bedengan sebaiknya
adalah 100 cm, tinggi 30 cm dan panjang sesuai kondisi lahan. Jarak antar
bedengan + 30 cm. Lahan yang asam (pH rendah) lakukan pengapuran dengan kapur
kalsit atau dolomit.
3. Pemupukan
Bedengan
diratakan, 3 hari sebelum tanam diberikan pupuk kandang (kotoran ayam) dengan dosis 20.000 kg/ha atau pupuk kompos
organik hasil fermentasi (kotoran ayam yang telah difermentasi) dengan dosis 4
kg/m2. Sebagai starter ditambahkan pupuk anorganik 150 kg/ha Urea (15 gr/m2)
pada umur 10 hari setelah tanam. Agar pemberian pupuk lebih merata, pupuk Urea
diaduk dengan pupuk organik kemudian diberikan secara larikan disamping barisan
tanaman, jika perlu tambahkan pupuk cair 3 liter/ha (0,3 ml/m2) pada umur 1 dan
2 minggu setelah tanam.
4. Penanaman
Biji kangkung
darat ditanam di bedengan yang telah dipersiapkan. Buat lubang tanam dengan jarak 20 x 20
cm, tiap lubang tanamkan 2 - 5 biji kangkung. Sistem penanaman dilakukan secara
zigzag atau system garitan (baris).
5. Pemeliharaan
Yang perlu diperhatikan
adalah ketersediaan air, bila tidak turun hujan harus
dilakukan penyiraman. Hal lain adalah pengendalian gulma waktu tanaman
masih muda dan menjaga tanaman dari serangan hama dan penyakit.
6. Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan
(OPT)
Hama yang
menyerang tanaman kangkung antara lain ulat grayak (Spodoptera litura F), kutu
daun (Myzus persicae Sulz) dan Aphis gossypii. Sedangkan penyakit antara lain penyakit karat putih yang disebabkan oleh Albugo ipomoea reptans. Untuk
pengendalian, gunakan jenis pestisida yang aman mudah terurai seperti pestisida
biologi, pestisida nabati atau pestisida piretroid sintetik. Penggunaan
pestisida tersebut harus dilakukan dengan benar baik pemilihan jenis, dosis,
volume semprot, cara aplikasi, interval dan waktu aplikasinya.
7. Panen
Panen dilakukan
setelah berumur + 30 hari setelah tanam, dengan cara mencabut tanaman sampai
akarnya atau memotong pada bagian pangkal tanaman sekitar 2 cm di atas
permukaan tanah.
8. Pasca Panen
Pasca panen
terutama diarahkan untuk menjaga kesegaran kangkung, yaitu dengan cara
menempatkan kangkung yang baru dipanen di tempat yang teduh atau merendamkan
bagian akar dalam air dan pengiriman produk secepat mungkin.
No | Pengamatan | Ulangan | Handtraktor | Mini Traktor | ||
Singkal | Rotari | singkal | ||||
1 | Lebar Bajakan | 1 | 16 cm | 17.2 cm | 28.4 | |
2 | 13 cm | 20.8 cm | 29.6 | |||
3 | 14 cm | 21.4 cm | 31.8 | |||
4 | 13 cm | 18.4 cm | 33 | |||
5 | 14 cm | 17.2 cm | 35.6 | |||
Rerata | 0.14 m | 0.19 m | 0.3168 m | |||
2 | Kecepatan | 1 | 0.50 m/s | 0.49 m/s | 34.15 m/s | |
2 | 0.50 m/s | 0.36 m/s | ||||
3 | 0.50 m/s | 0.35 m/s | ||||
4 | 0.50 m/s | 0.35 m/s | ||||
5 | 0.50 m/s | 0.35 m/s | ||||
Rerata | 0.50 m/s | 0.37 m/s | ||||
3 | KLT | 0.011 ha/jam | 0.0072 ha/jam | 0.018 | ||
4 | Luas Lahan | 0.0025 ha | 0.025 ha | 0.015 ha | ||
5 | Waktu Kerja | 8.58 menit | 40,12 menit | 37.49 menit | ||
6 | KLE | 0.02 ha/jam | 0.03 ha/jam | 0.0024 ha/jam | ||
7 | Bahan Bakar Terakai | 80 lt/ha | 12 lt/ha | 66.7 lt/ha | ||
8 | 5 Putaran Roda Traksi | |||||
˗ Saat Pengolahan | 7.08 m | 14.7 m | ||||
˗ Tanpa Beban | 8.01 m | 14.94 m | ||||
9 | SI | 12% | 2% |
tolong di koment..........
Tidak ada komentar:
Posting Komentar